Catching Fire

Senin, 28 Januari 2013

Rudal Korea Utara Mengarah Ke Indonesia

Rudal Scud
gambar replika rudal Scud B Korea Utara dan rudal-rudal Korea selatan
Pemerintah Indonesia menyatakan khawatir terkait rencana pemerintah Korea Utara untuk meluncurkan roket  jarak jauhnya pada April 2012 mendatang.

Sebelumnya, Wakil Menteri Luar Negeri AS Kurt Campbell memperkirakan, roket tersebut akan jatuh di sekitar perairan Indonesia, Australia, dan Filipina.

"Indonesia prihatin atas perkembangan baru-baru ini, khususnya rencana peluncuran roket oleh Korea Utara," kata Wakil Menteri Luar Negeri RI Wardana ketika dihubungi Kompas.com, Minggu (25/3/2012).

Wardana mengatakan, Indonesia meminta semua pihak untuk terus menciptakan kondisi yang kondusif bagi terpeliharanya momentum positif yang telah tercipta.

Mantan Duta Besar Indonesia untuk Singapura ini mengatakan, pemerintah Indonesia telah mengikuti secara terus-menerus terkait perkembangan yang terjadi di Semenanjung Korea.

"Indonesia mencatat perkembangan positif yang selama ini telah terjadi, termasuk kesepakatan antara Amerika Serikat dan Korut terkait dengan pemberian bantuan kemanusiaan AS kepada rakyat Korut," katanya.

Secara terpisah, Juru Bicara Kementerian Pertahanan Hartind Asrin, ketika dihubungi Kompas.com, mengatakan, pemerintah Indonesia percaya bahwa hubungan dengan Korut tetap baik.

Kementerian Pertahanan telah berkomunikasi dengan jaringan intelijen di Korut terkait rencana peluncuran rudak jarak jauh tersebut. Berdasarkan informasi yang dihimpun, peluncuran roket ini terkait uji satelit sipil, bukan untuk kepentingan militer.

Sebelumnya, Kemlu AS telah mengecam rencana Korut tersebut. Rencana ini dinilai bisa memicu provokasi tingkat tinggi. Peluncuran ini juga dipandang bisa menjadi ancaman bagi keamanan di kawasan.

Amerika Serikat memperingatkan bahwa peluncuran rudal Korea Utara di bulan April mendatang diarahkan ke Asia Tenggara dan Australia untuk pertama kalinya. Peringatan tersebut disampaikan oleh Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Kurt Campbell dalam pertemuan dengan Menlu Australia, Bob Carr di Sydney hari Jumat (23/3/2012) kemarin.

Selama ini, rudal jarak jauh Korea Utara selalu diarahkan ke arah timur, ke arah Jepang. Namun sekarang menurut laporan dinas intelejen Amerika Serikat, arah peluncuran rudal itu untuk pertama kalinya adalah ke selatan.

"Bila peluncuran itu berjalan seperti yang direncanakan Korea Utara, maka kami perkirakan daerah yang menjadi sasaran adalah di wilayah antara Australia, Indonesia, dan Filipina," kata Kurt Campbell yang merupakan Wakil Menlu AS untuk Asia Timur dan Pasifik, seperti dilaporkan harian The Sydney Morning Herald.

"Kami tidak pernah melihat arah peluncuran seperti ini sebelumnya. Oleh karenanya, kami sudah memperingatkan kepada negara-negara ini dan meminta mereka mengecam rencana peluncuran rudal dan mendesak Korea Utara guna menghentikannya." tambah Dr Campbell.

Setelah pertemuan tersebut, Menteri Luar Negeri Australia, Bob Carr mengatakan, rencana peluncuran rudal jarak jauh Korea Utara tersebut merupakan ancaman nyata terhadap keamanan kawasan dan Australia.

Menurut laporan koresponden Kompas di Australia, L. Sastra Wijaya, Perdana Menteri Australia Julia Gillard dan juga Presiden AS Barack Obama bersama 50 pemimpin lainnya akan bertemu di ibukota Korea Selatan, Seoul hari Senin guna mendiskusikan program perlucutan senjata nuklir Korea Utara.

Pengumuman dari Korea Utara minggu lalu bahwa mereka akan meluncurkan rudal jarak jauh tanggal 15 April mendatang diperkirakan akan menjadi topik utama pembicaraan.

Jepang Siagakan Kapal Aegis untuk Tembak Roket Korut

Kapal perusak JS Kongo
Kapal perusak JS Kongo milik Pasukan Bela Diri Maritim Jepang
Menteri Pertahanan Jepang,  Jumat (23/3/2012), memerintahkan persiapan sistem pertahanan rudal agar militer dapat menembak jatuh satu roket Korea Utara jika mengancam negara itu.

"Saya telah memerintahkan para pejabat menggelar PAC-3 dan kapal-kapal perang klas Aegis," kata Menteri Pertahanan Naoki Tanaka kepada wartawan mengacu pada rudal-rudal permukaan ke udara dan kapal-kapal perusak yang membawa rudal-rudal.

"Kami akan melakukan perundingan dengan pemerintah-pemerintah setempat terkait penggelaran itu," tambahnya.

Rudal-rudal pencegat permukaan ke udara akan digelar di gugusan pulau Okinawa, Jepang selatan, tetapi setiap perintah untuk menembak jatuh roket Korut itu terlebih dulu harus mendApat persetujuan Perdana Menteri Yoshihiko Noda.

Korut yang memiliki senjata nuklir itu mengumumkan akan meluncurkan satu roket bulan depan untuk menempatkan satu satelit di orbit, satu tindakan yang Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya anggap sebagai satu dalih bagi uji coba rudal jarak jauh. Para pejabat Jepang mengatakan proyektil itu mungkin melewati Okinawa.

Persiapan-persiapan Jepang, yang secara reguler jadi target kecaman Korut, dilakukan saat para pemimpin dunia termasuk Presiden AS Barack Obama berada di Seoul pekan depan untuk menghadiri KTT nuklir, yang secara resmi dipusatkan pada terorisme nuklir. Tetapi program nuklir Korut juga diperkirakan akan dibicarakan di sela-sela perundingan-perundingan itu.

Pada tahun 2009 Jepang memerintahkan persiapan yang sama pertahanan rudal sebelum Pyongyang meluncurkan roket jarak jauh nya, yang dikecam Dewan Keamanan PBB dan memperketat sanksi-sanksi terhadap negara komunis itu.

Roket itu, yang menurut Korut juga bertujuan menempatkan satu satelit dalam orbit, melewati wilayah Jepang tanpa insiden atau usaha untuk menembak jatuhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar