Sejak ditemukannya bukti bahwa pada zaman dahulu Mars dialiri air berdasarkan foto dari Curiosity, perdebatan seputar hal itu terus berlanjut.
Kajian dan penelitian baru berdasarkan laporan foto tersebut juga terus bermunculan. Salah satunya adalah analisa bahwa memang di planet merah tersebut mengandung air, namun kini tidak lagi berada di permukaan.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan di jurnal Nature Geoscience menjelaskan bahwa sekitar di sekitar McLaughin Crater dengan kedalaman sekitar 1,4 mil di bawah tanah terdapat kandungan air.
Joseph Michalski, seorang analis dari National History Museum berpendapat bahwa untuk membuktikannya dibutuhkan pengeboran ke dalam tanah.
Dia beserta timnya juga menganalisa bahwa di bawah permukaan batu di Mars terdapat banyak sekali material seperti tanah liat dan karbonat yang terbentuk karena adanya unsur cair di sekitarnya.
Selama ini, banyak peneliti yang mengatakan bahwa sulfat yang terdapat di permukaan planet tersebut adalah salah satu bukti dari keberadaan air, namun Michalski beranggapan berbeda.
Dia beropini bahwa sulfat di permukaan justru bukan sebagai indikasi tempat yang berair dan layak huni. Selain itu, permukaan Mars sangat berdebu dan kering, tentunya dengan permukaan seperti itu, tidak ada kehidupan.
Namun, apabila dapat mengebor lebih ke dalam lagi dan menemukan air, tidak menutup kemungkinan bahwa memang ada kehidupan di planet merah tersebut.
Pendapat dari Michalski tersebut juga mendapat dukungan dari Norman Pace, seorang biochemist dari University of Colorado. "Alasan yang masuk akal, namun masih diperlukan bukti untuk mendukung alasan tersebut," jelasnya.
LA Times (21/01) melansir bahwa apabila di Mars terdapat kandungan air, molekul organik seperti karbon, nitrogen, hidrogen dan oksigen, maka ada kemungkinan planet tersebut juga layak dihuni manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar