Parasut Paralayang: Elang butuh
sayap untuk terbang, penerbang paralayang butuh parasut untuk mengangkasa.
Parasut paralayang diciptakan memang untuk lepas landas dari sebuah lereng
bukit. Bentuk dan ukurannya jauh berbeda dengan parasut yang dipergunakan untuk
terjun payung. Parasut paralayang berbentuk elips terdiri dari dua lembar kain
terbuat dari bahan nylon ripstop berporositas nol dengan ketebalan sekitar 44
g/m2. Dua lembaran kain ini dihubungkan dengan lembaran tegak untuk
mempertahankan bentuknya. Lembaran tegak yang disebut ribs ini membentuk
sel-sel yang jumlahnya puluhan. Sisi depan (leading edge) yang disebut mulut
sel menganga untuk jalan masuknya angin, sementara di sisi belakangnya
(trailing edge) tertutup rapat, sehingga angin terperangkap dan menciptakan
tekanan di dalam parasut. Tali-tali yang terbuat dari bahan kevlar menjulur ke
bawah disatukan dengan tambat (riser) dan dihubungkan dengan karabiner di
tempat duduk penerbang.
Terdapat tiga jenis parasut untuk
masing-masing kemampuan penerbang yaitu: standard, perfomance, dan competition.
Parasut jenis standard adalah parasut yang biasa digunakan untuk para penerbang
pemula. Jenis ini mempunyai kestabilan lebih baik dibanding parasut setingkat
di atasnya. Semakin tinggi tingkat kinerja parasut maka makin tinggi pula
kemampuan yang harus dimiliki penerbang. Parasut Paralayang dibedakan pula
sesuai ukurannya (XS, S, M, L, Dual/Tandem). Makin berat penerbangnya maka
makin besar pula ukuran parasut yang dipakai.
Seperti pesawat terbang lainnya,
parasut paralayang pun harus memenuhi standard kelayakan terbang. Setidaknya
terdapat dua standar uji parasut paralayang yang diakui secara internasional
yaitu: AFNOR dan Gütesiegel. AFNOR dikeluarkan oleh Asosiasi Layang Gantung
Perancis dan Swiss (FSVL dan SHV). Sedang Gütesiegel dikeluarkan oleh Asosiasi
Layang Gantung Jerman (DHV). Dengan adanya dua lembaga ini, tentu saja makin
memudahkan orang yang berminat dalam olahraga ini memilih perlengkapan untuk
dirinya yang paling aman dan sesuai keinginan.
Selain parasut, peralatan utama yang
dibutuhkan seorang penerbang paralayang adalah seat harness (kursi penerbang),
helmet, dan parasut cadangan. Perlengkapan tambahannya antara lain: kaos
tangan, baju terbang, radio komunikasi/HT, Variometer (alat pengukur kecepatan
vertical), GPS, dan Wind Meter (pengukur kecepatan angin). Asal tahu saja,
harga peralatan komplit yang gres olahraga paralayang adalah sekitar 2000-3000
USD. Sedang harga second hand berkisar 500 – 1500 USD. (*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar