Kalau diteliti secara lengkap, ternyata pemerintah Amerika
Serikat pasca penghancuran dan pembunuhan massal dua kota di Jepang itu
tida pernah tercatat secara resmi minta maaf kepada pemerintah atau pun
rakyat Jepang. Tibbets menggambarkan begitu mengerikan dan dahsyatnya
bom atom. “Hiroshima begitu jelas dengan cahaya Matahari, sebelum
berubah menjadi api dan asap. Semuanya berubah diselimuti asap dan api, ”
ujar Tibbets.
Tibbets hanya sedikit melihat kerusakan Hiroshima. Namun, dia berada di Nagasaki beberapa pekan setelah bom dijatuhkan. Dia sempat membeli makanan. Juga melihat beberapa penduduk Nagasaki yang menderita.
Sekilas Tibbets
Tibbets lahir 23 Februari 1915 di Quincy, Illinois, Amerika Serikat. Awalnya dia bercita-cita menjadi dokter medik. Pendidikan di fakultas kedokteran tidak selesai. Hanya beberapa tahun di fakultas kedokteran, dan tahun 1937, Tibbets mangkir dan mendaftarkan diri masuk kadet pilot Angkatan Udara. Tibbets lantas ikut berbagai misi peperangan. Saat perang di Eropa, Tibbets melakukan misi pengeboman atas pasukan Nazi Jerman, baik di Eropa atau pun di Aljazair.
Setelah itu Tibbets kembali ke kampung halamannya, Amerika Serikat pada bulan Maret 1943. Saat itu dia mencoba B-29. Pada September 1944, dia diberi tahu soal Proyek Manhattan, proyek bom atom AS.
Selanjutnya, Tibbets terlibat dalam tim yang akan menjatuhkan bom tadi di Jepang. Pada 5 Agustus 1945, Presiden AS Harry Truman setuju. Enola Gay terbang dari Pulau Tinian di Pasifik. Kecuali dirinya, awak pesawat lain tak tahu akan menjatuhkan bom atom.
Tibbets pun menjalankan tugasnya. Dan dua kota di Jepang itu pun rata dengan tanah. Dan ratusan ribu nyawa melayang, plus luka-luka dan kerusakan parah infra struktur kota. Dan yang lebih menyakitkan adalah radiasi dari bahan radio aktif, sebgai efek dari bom atom. Yang menarik, bahkan sampai akhir hayatnya, Tibbets tak pernah menyesal atas perbuatannya. Jangan-jangan mungkin dia merasa perbuatannya itu mulia.Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun.
Bom Hiroshima Bagi Bangsa Indonesia
Dengan jatuhnya kedua bom atom di Hiroshima dan juga Nagasaki, maka menyerahlah Jepang kepada sekutu. Saat itu tentara Jepang memang sedang menjajah negeri kita. Diperkirakan apabila kekejaman tentara Jepang sedikit lebih lama lagi, kemungkinan bangsa Melayu yang tinggal tulang dibalut kulit saat itu akan mengalami kematian massal dan kelaparan. Jadi untunglah kalau ternyata penjajahan Jepang hanya berlangsung 3, 5 tahun.
Sebelas hari setelah bom atom melumat Hiroshima dan delapan hari setelah bom atom menghancurkan Nagasaki, rakyat Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945.
Setelah sebelumnya para pemuda menculik Bung Karno ke Rengas Dengklok, untuk memintanya memproklamirkan negara Indonesia.
Secara tidak langsung, jatuhnya bom atom di Jepang memberikan kesempatan bagi lahirnya negara Indonesia. Meski tidak bisa dikatakan sebagai penyebab utama. Setidaknya, bom atom itu menjadi hikmah tersendiri buat bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia pada akhirnya bisa lepas dari belenggu kekejaman tentara jepang yang telah merampas hampir seluruh harta benda yang
Tibbets hanya sedikit melihat kerusakan Hiroshima. Namun, dia berada di Nagasaki beberapa pekan setelah bom dijatuhkan. Dia sempat membeli makanan. Juga melihat beberapa penduduk Nagasaki yang menderita.
Sekilas Tibbets
Tibbets lahir 23 Februari 1915 di Quincy, Illinois, Amerika Serikat. Awalnya dia bercita-cita menjadi dokter medik. Pendidikan di fakultas kedokteran tidak selesai. Hanya beberapa tahun di fakultas kedokteran, dan tahun 1937, Tibbets mangkir dan mendaftarkan diri masuk kadet pilot Angkatan Udara. Tibbets lantas ikut berbagai misi peperangan. Saat perang di Eropa, Tibbets melakukan misi pengeboman atas pasukan Nazi Jerman, baik di Eropa atau pun di Aljazair.
Setelah itu Tibbets kembali ke kampung halamannya, Amerika Serikat pada bulan Maret 1943. Saat itu dia mencoba B-29. Pada September 1944, dia diberi tahu soal Proyek Manhattan, proyek bom atom AS.
Selanjutnya, Tibbets terlibat dalam tim yang akan menjatuhkan bom tadi di Jepang. Pada 5 Agustus 1945, Presiden AS Harry Truman setuju. Enola Gay terbang dari Pulau Tinian di Pasifik. Kecuali dirinya, awak pesawat lain tak tahu akan menjatuhkan bom atom.
Tibbets pun menjalankan tugasnya. Dan dua kota di Jepang itu pun rata dengan tanah. Dan ratusan ribu nyawa melayang, plus luka-luka dan kerusakan parah infra struktur kota. Dan yang lebih menyakitkan adalah radiasi dari bahan radio aktif, sebgai efek dari bom atom. Yang menarik, bahkan sampai akhir hayatnya, Tibbets tak pernah menyesal atas perbuatannya. Jangan-jangan mungkin dia merasa perbuatannya itu mulia.Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun.
Bom Hiroshima Bagi Bangsa Indonesia
Dengan jatuhnya kedua bom atom di Hiroshima dan juga Nagasaki, maka menyerahlah Jepang kepada sekutu. Saat itu tentara Jepang memang sedang menjajah negeri kita. Diperkirakan apabila kekejaman tentara Jepang sedikit lebih lama lagi, kemungkinan bangsa Melayu yang tinggal tulang dibalut kulit saat itu akan mengalami kematian massal dan kelaparan. Jadi untunglah kalau ternyata penjajahan Jepang hanya berlangsung 3, 5 tahun.
Sebelas hari setelah bom atom melumat Hiroshima dan delapan hari setelah bom atom menghancurkan Nagasaki, rakyat Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945.
Setelah sebelumnya para pemuda menculik Bung Karno ke Rengas Dengklok, untuk memintanya memproklamirkan negara Indonesia.
Secara tidak langsung, jatuhnya bom atom di Jepang memberikan kesempatan bagi lahirnya negara Indonesia. Meski tidak bisa dikatakan sebagai penyebab utama. Setidaknya, bom atom itu menjadi hikmah tersendiri buat bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia pada akhirnya bisa lepas dari belenggu kekejaman tentara jepang yang telah merampas hampir seluruh harta benda yang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar