Irit Bukan
Berarti Pelit.
Pernah
mendengar selorohan orang mengenai istilah pelit...? coba bandingkan dengan
orang yang bertindak irit atau hemat..? mungkin bedanya tipis sekali bahkan
bisa dikatakan tidak ada bedanya antara irit dengan pelit,nah disini saya
mencoba membuka kembali wawasan kita mengenai irit yang bukan berarti
pelit,atau irit memang pelit.
Irit,hemat,
merupakan beberapa kata yang sering dipergunakan untuk mengistilahkan suatu
tindakan yang tidak menghambur hamburkan sesuatu benda,dalam hal ini bisa saja
berbentuk uang,tenanga,maupun material lainya.
Pada beberapa
kasus seseorang yang cenderung irit tetapi di bilang pelit,misalnya hanya demi
membeli motor dengan cara kredit tetapi seseorang tersebut memilih memangkas
biaya untuk makan,sehari hari yang biasanya kita masih ada dana untuk
mengkonsumsi ikan,daging,telor dsb, hanya gara gara keinginan membeli motor
tersebutlah berganti dengan hanya mie instan setiap waktu,kerupuk lagi
dsb,bukan berarti saya menyepelekan orang orang yang ” hanya ” sanggup membeli
itu untuk di konsumsi,tetapi apakah kita harus mengorbankan kesehatan demi
kebutuhan sekunder kita..?
Bila kita lihat
dan cermati contoh diatas tentu masih ada nilai positifnya,misalnya kita
terbiasa untuk tidak boros,kita jadi mengerti dan memahami bahwa kehidupan ini
keras dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit,untuk mendapatkan sesuatu yang
menjadi tujuan kita,mesti rela terlebih dahulu mengorbankan kebutuhan yang
lain,inilah kunci menilai apakah irit / hemat kita termasuk kategori pelit,
atau sebaliknya.
Beberapa teori alasan
yang ada dibenak saya tentang irit tetapi termasuk kategori pelit,atau irit
yang memang benar benar irit dan tidak termasuk kategori pelit :
- Kebutuhan pokok ( primer ).
- Kebutuhan kedua ( sekunder ).
- Kebutuhan tambahan ( tersier ).
- Kebutuhan penting,mendesak dan jangka waktu yang lama.
- Kebutuhan sementara,hiburan,dsb.
Perumusan
atau konfigurasinya adalah setiap yang pokok harus di dahulukan terlebih
dahulu,setelah yang pokok safe ( aman ) barulah berpikir untuk kebutuhan yang
lain,kebutuhan pokok atau utama akan bisa berganti menjadi kebutuhan sekunder
atau malah tersier ketika kebutuhan pokok tersebut sudah dalam titik aman alias
sudah disiapkan.
Kebutuhan
primer akan menjadi sekunder ketika kebutuhan sekunder justru menjadi hal yang
penting,mendesak,dan memiliki jangka waktu yang lama pemakaianya,begitu juga
kebutuhan sekunder akan menjadi tersier akan menjadi pokok ketika kebutuhan
primer dan kebutuhan sekunder telah teratasi atau terpenuhi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar