Catching Fire

Jumat, 22 Februari 2013

Profil Persiraja

Persatuan Sepak bola Indonesia Kutaraja Banda Aceh, atau sering disingkat Persiraja Banda Aceh adalah sebuah klub sepak bola Indonesia asal Kota Banda Aceh, ibukota Provinsi Aceh. Kutaraja merupakan nama lama Kota Banda Aceh. Klub ini didirikan pada tanggal 28 Juli 1957.
Pada musim 2010/2011 Persiraja bermain di Divisi Utama Liga Indonesia sukses Promosi Ke Level Tertinggi Sepak Bola Indonesia. Karena Terjadinya Dualisme Kompetisi di Indonesia, Persiraja Banda Aceh Memutuskan Mengikuti Kompetisi Resmi dari PSSI yaitu Indonesian Premier League pada Musim 2011/2012.
Persiraja terkenal dengan permainan taktis dan kerasnya, terutama saat bermain di kandangnya yang terkenal angker bagi tim-tim lawan yang bermain di Banda Aceh.
Salah satu yang membuat Persiraja sulit dikalahkan di kandangnya sendiri, adalah dukungan luar biasa yang ditunjukkan oleh para penonton dan suporter mereka, yang dikenal dengan 'Skuller' (julukan untuk anggota organisasi S.K.U.L.L alias Suporter Kutaraja Untuk Lantak Laju). 'Skuller' Juga Terkenal Sebagai Suporter yang sangat Spotif.

 

DATA KLUB

Nama Lengkap : Persatuan Sepakbola Indonesia Kutaraja Banda Aceh
Julukan : Laskar Rencong
Motto : Lantak Laju!!!!, Berasal dari Bahasa Aceh yang artinya Hajar Terus!!!!
Suporter : S.K.U.L.L (Suporter Kutaraja Untuk Lantak Laju)
Berdiri : 28 Juli 1957
Stadion Utama: Stadion Harapan Bangsa, Kapasitas 40.000
Markas/Mess : Stadion H. Dimurthala Lampineung, Kapasitas 15.000
Prestasi : Juara Kompetisi Perserikatan 1980

Sejarah

Persiraja Banda Aceh didirikan pada tanggal 28 Juli 1957 dan telah mengikuti berbagai kompetisi sepakbola tanah air. Prestasi terbaik yang dicapai Persiraja yakni tampil sebagai juara perserikatan pada tahun 1980. Di babak final yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Persiraja sukses mengalahkan Persipura Jayapura dengan skor 3-1. Kala itu, 2 gol Persiraja berhasil disarangkan oleh Bustamam dan 1 gol lainnya dicetak oleh Rustam Syafari.

Pada musim 2008/2009 Persiraja bermain di Divisi Utama Liga Indonesia. Persiraja terkenal dengan permainan taktis dan kerasnya, terutama saat bermain di kandangnya yang terkenal angker bagi tim-tim lawan yang bermain di Banda Aceh.

Salah satu yang membuat Persiraja sulit dikalahkan di kandangnya sendiri adalah dukungan luar biasa yang ditunjukkan oleh para penonton dan suporter mereka yang dikenal dengan SKULL (Suporter Kutaraja Untuk Lantak Laju).

Persiraja berhasil mengangkat marwah persepakbolaan Aceh yang sebelumnya tenggelam akibat Konflik Aceh dengan menjadi juara 2 Divisi Utama Liga Indonesia musim 2010/2011 setelah kalah tipis dengan skor 1-0 di partai final oleh tim asal Yogyakarta, Persiba Bantul. Dengan lolosnya Persiraja sebagai runner-up, maka untuk musim 2011/2012 Persiraja bermain di kasta tertinggi kompetisi sepakbola Indonesia yang lebih dikenal Indonesia Super League (ISL).

Namun pada pertengahan tahun 2011, terjadi kisruh di tubuh PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia) dikarenakan kepengurusan yang saat itu dipegam oleh rezim Nurdin Halid dianggap gagal memajukan prestasi sepakbola Indonesia. Lalu PSSI akhirnya membentuk kepengurusan yang baru dan diketuai oleh Dhohar Arifin Husin. Nama kompetisi pun berubah, yang dulunya ISL kemudian diganti nama dengan IPL (Indonesian Premier League).

Dengan terbentuknya kepengurusan PSSI yang baru serta mewajibkan tim-tim sepakbola agar tidak menggunakan dana APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) di era industri sepakbola modern, maka pada bulan Agustus tahun 2011 Persiraja melakukan kerjasama merger bersama Aceh United yang merupakan tim peserta Liga Primer Indonesia (LPI) asal Aceh dan berada di bawah naungan PT Aceh Sportinda Mandiri untuk mengarungi kompetisi Indonesian Premier League musim 2011/2012.

Persiraja Banda Aceh bermarkas di Stadion Harapan Bangsa yang beralamat di Jalan Sultan Malikul Saleh No.97 Lhoong Raya - Banda Aceh. Tim ini memiliki julukan Laskar Rencong dengan motto Lantak Laju (Hajar Terus). Persebakbolaan di Banda Aceh menjadi hidup dengan kehadiran Persiraja Banda Aceh dan didukung oleh para tifosi penggemar sepakbola aceh yang terus bertambah.

Tanah rencong memiliki potensi besar karena tersedia bakat-bakat pemain muda dan suporter sepakbola yang aktif. Klub kebanggaan masyarakat aceh ini akan menampung bakat-bakat pemain muda lokal untuk berprestasi, dan menyuguhkan tontonan menghibur kepada para penonton juga suporter.

PRESTASI :

LIGA INDONESIA

-1994/95 Peringkat 6 Wilayah Barat Divisi Utama (kasta 1)
-1995/96 Peringkat 7 Wilayah Barat Divisi Utama (kasta 1)
-1996/97 Peringkat 3 Grup - Lolos 12 Besar Divisi Utama (kasta 1)
-1997/98 Peringkat 3 sementara Wilayah Barat Divisi Utama (kompetisi susp.) (kasta 1)
-1998/99 Jurukunci Grup tapi lolos (selamat) di play-off degradasi (kasta 1)
-1999/00 Peringkat 7 Wilayah Barat Divisi Utama (kasta 1)
-2001 Peringkat 12 Wilayah Barat Divisi Utama, Degradasi ke Divisi Satu (kasta 1 Degradasi)
-2002 Peringkat 3 Grup - 8 Besar Divisi Satu (kasta 2)
-2003 Peringkat 5 Putaran Final 8 Besar Divisi Satu (kasta 2)
-2004 Peringkat 8 Wilayah Barat Divisi Satu (kasta 2)
-2005 Jurukunci Wilayah I Divisi Satu, tapi didispensasi karena bencana tsunami (kasta 2)
-2006 Runner up Grup - 8 Besar Divisi Satu, Promosi Kembali ke Divisi Utama (kasta 2 Promosi)
-2007 Peringkat 17 Wilayah Barat Divisi Utama, Gagal seleksi peringkat ke ISL (kasta 1 Gagal Seleksi ISL)

LIGA SUPER INDONESIA

-2008/09 Peringkat 6 Wilayah Barat Divisi Utama (kasta 2)
-2009/10 Peringkat 7 Grup I Divisi Utama (kasta 2)
-2010/11 Peringakat 1 Grup I Divisi Utama, 8 Besar Runner Up Divisi Utama, Promosi ISL (kasta 2 Promosi)

Stadium Harapan Bangsa

Stadion Harapan Bangsa atau Stadion Lhoong Raya adalah sebuah stadion sepak bola di Kota Banda Aceh, NAD, yang juga merupakan markas klub sepak bola Persiraja Banda Aceh mulai tahun 2011/2012. Stadion ini direnovasi setelah bencana Gempa bumi Samudra Hindia 2004. Stadion Harapan Bangsa memiliki kapasitas 40.000 tempat duduk. Stadion kebanggaan Tanah Rencong ini sempat menjadi salah satu stadion termegah di Indonesia pada rentang tahun 1998-2000 namun akibat kurangnya perawatan di stadion ini dan terjadinya gempa tsunami membuat julukan itu menjadi kenangan.
Lokasi : Banda Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam
Dibangun : 1998
Kapasitas : 40.000 Penonton
Tipe Stadion : Stadion Madya (Olympic)
Kategori Umum : B
Tribun : A
Tempat duduk : C+
Fasilitas : C+
Rumput : B
Drainase : C+
Penerangan : B
Papan Skor : D
Kondisi : B

Daftar Pemain

Tim Utama

Pelatih Kepala: Herry Kiswanto
Asisten Pelatih: Maman Suryaman
Pelatih Fisik: Fajar Budiyanto
Pelatih Kiper: Sis Giardi
Pelatih: Sulaiman Romario

Soccer.Field Transparant.png
21. Yuda Andika
Bendera Indonesia
12.Gilang
Bendera Indonesia
2.Irwanto
Bendera Indonesia
5.Yusrizal
Bendera Indonesia
3.Andria
Bendera Indonesia
11. Djibril
Bendera Guinea
30. Erik S
Bendera Indonesia
28.M.Nakata
Bendera Indonesia
22. A. Musawir
Bendera Indonesia
10. Ghigani
Bendera Tunisia
35. Murilo Almaida
Bendera Timor Leste
Persiraja Starting 11 dengan formasi Formasi 4-2-3-1

Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional pemain sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat saja mempunyai lebih dari satu kewarganegaraan.
No.
Pos. Nama

21 Bendera Indonesia GK Yuda Andhika
20 Bendera Indonesia GK Zulbahra
1 Bendera Indonesia GK Amirudin

30 Bendera Indonesia DF Irwanto
18 Bendera Indonesia DF Agus Mulyadi
5 Bendera Indonesia DF Yusrizal
23 Bendera Indonesia DF Yudi Khoerudin
3 Bendera Indonesia DF Andria
12 Bendera Indonesia DF Gilang Angga Kusuma
25 Bendera Indonesia DF Rachmadani
14 Bendera Indonesia DF Qadar Usman


No.
Pos. Nama

10 Bendera Tunisia MF Patrick Sofian Ghigani
11 Bendera Guinea MF Diallo Abdoulaye Djibril Kapten
4 Bendera Indonesia MF Muhamad Guntur Triaji
17 Bendera Indonesia MF Erik Saputra
26 Bendera Indonesia MF Herisman
28 Bendera Indonesia MF Mukhlis Nakata
7 Bendera Indonesia MF Abdul Musawir
22 Bendera Indonesia MF Defri Risky
9 Bendera Indonesia MF Syakir Sulaiman

27 Bendera Indonesia FW Fahrizal Dillah
8 Bendera Indonesia FW Imral Usman
35 Bendera Timor Leste FW Murilo Almaida


Pemain Masuk Pada Musim 2011/2012


Pemain Legendaris Persiraja

Profil Pelatih

Herry Kiswanto (lahir di Banda Aceh, Aceh, 25 April 1955; umur 56 tahun) adalah seorang pelatih sepak bola Indonesia dan salah satu pemain sepak bola legendaris Indonesia. Posisinya di lapangan sebagai libero. Dalam kariernya ia hanya pernah mendapat sekali kartu kuning yaitu ketika membela Krama Yudha Tiga Berlian melawan Pelita Jaya di era Galatama.
Setelah sukses meloloskan klub Persmin Minahasa ke kompetisi Super Liga di musim 2007/2008 lalu, Pelatih yang biasa dipanggil Kang Herry ini, dikontrak oleh klub Persiraja Banda Aceh sebagai pelatih kepala di kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia untuk musim 2008/2009. Musim 2009/2010 ia memutuskan mundur dari Persiraja Banda Aceh dan langsung diikat kontrak untuk menangani klub Persikab Bandung. Namun pada musim 2010/2011 dia melatih lagi Persiraja Banda Aceh dan sukses menjadi raja klasemen Divisi Utama Liga Indonesia Wilayah Barat. Persiraja lolos ke babak 8 besar, dan berhasil menjadi Runner Up Divisi Utama Liga Indonesia dan promosi ke level teratas Liga Indonesia

Pemain

Karir Pelatih

  • 1997-2000: Asisten pelatih Tim Nasional
  • 2000-2001: Pelatih PSBL Lampung
  • 2002-2004: Asisten pelatih Persija Jakarta
  • 2004-2005: Pelatih PSIS Semarang
  • 2005-2006: Pelatih Persikabo Kab Bogor
  • 2006-2007: Pelatih Persmin Minahasa, Pelatih Persiraja Banda Aceh
  • 2007-2008: Pelatih Persikab Kab Bandung
  • 2009-Skrg: Pelatih Persiraja Banda Aceh





Tidak ada komentar:

Posting Komentar