Catching Fire

Jumat, 22 Februari 2013

Dosa Pesugihan


goldIngin hidup kaya, serba bekecukupan, lancar usaha, mungkin itulah yang menyebabkan sebagian orang melakukan perbuatan yang sangat bodoh dalam hidupnya. Mereka datang ke suatu tempat untuk memohon kepada selain Allah agar diberikan harta yang melimpah. Mereka adalah orang –orang musyrik yang buta hatinya. Menjual akidahnya untuk harta yang tentu tidak akan pernah mereka bawa bila mereka sudah mati.
Di Indonesia banyak sekali tempat-tempat yang biasa dilakuan oleh orang-orang untuk melakukan pesugihan seperti di daerah Cirebon, Gunung Kawi dan masih banyak lagi tempat yang lainnya. Tempat pesugihan biasanya bersebelahan dengan tempat ziarah makam orang-orang saleh.
Seperti di Cirebon menurut cerita orang-orang yang sudah pernah berkunjung ke tempat tersebut kalau mau berziarah memilih jalur jalan ke arah sebelah kanan maka jalan itu menuju ke makam Sunan Gunung Jati, yang merupakan salah seorang penyebar agama Islam Di Indonesia khususnya di daerah jawa Barat, Beliau juga terkenal sebagai salah satu dari wali songo. Di sinilah banyak orang muslim dari berbagai kota berziarah ke makam Sunan tersebut. Namu bila memilih jalan yang belok ke sebelah kiri maka jalan tersebut menuju ke arah tempat pesugihan dimana disini banyak orang berdatangan dari berbagai kota untuk memohon pesugihan. Permohonan mereka akan disampaikan oleh Juru Kunci tersebut ke pada Siluman (sejenis makhluk dari golongan Jin) yang akan mengabulkan permintaan mereka.
Begitu juga di daerah Gunung Kawi Jawa Tengah, di tempat ini ada dua jalan yaitu jaur jalan yang menuju ke sebelah kanan menuju makam pahlawan Pangeran Diponegoro, sedangkan jalan yang menuju ke sebelah kiri adalah ke tempat pesugihan atau tempat di mana orang-orang yang menjual imannya dengan harta kepada Raja Siluman Buta Hejo.
Agar permohonan ingin kaya mereka dikabulkan mereka biasanya dimintai tumbal, biasanya ada juga yang harus melakukuan ritual-ritual tertentu, bahkan ada yang sampai dimintai tumbal manusia. Mereka yang dijadikan tumbal adalah orang lain, bahkan ada yang sampai saudaranya, atau anaknya sendiri yang dijadikan tumbal. Naudzubillah.
Perbuatan sejenis lainnya seperti Babi Ngepet, Tuyul, Ngipri, dan sebagainya juga masih banyak yang melakukannya dan ini juga tidak lepas dari pesugihan tersebut. Mereka rela menjadi hamba setan demi mendapatkan kekayaan dengan menghalalkan segala cara. Tidak peduli akan akibat yang akan mereka tanggung setelah mereka mati, seolah-olah merasa hidup di dunia ini tidak akan ada balasannya di kemudian hari bahwa semua manusia akan dimintai pertanggung jawaban atas perbuatannya selama hidup di dunia.
Mereka juga termasuk orang-orang yang tidak menggunakan logikanya. Mereka tidak pernah berfikir apabila mereka kaya apakah kekayaan mereka dari hasil pesugihan itu akan bisa menandingi kekayaan Marcos orang terkaya nomor satu saat ini (2010) di dunia versi majalah Rolling Stone? Dan Mereka juga tidak pernah berfikir apakah Marcos itu kaya karena dia juga melakukan pesugihan? Apakah seorang Bil Gates yang menjadi bos Microsoft kaya dari hasil pesugihan? Tidak mungkin kan, orang-orang terkaya di dunia ini juga tidak melakukan hal seperti itu.
Tidak ada batasan tertentu bagi mereka yang melakukan pesugihan dari yang berkunjung ke tempat-tempat pesugihan tersebut ada yang yang beragama Islam, Kristen, Katolik, Konghucu, Hindu dan Budha. Dan juga tidak ada batasan untuk etnis-etnis tertentu , baik keturunan orang pribumi (Indonesia Asli) maupun keturunan Tionghoa.
Bagi yang muslim perbuatan tersebut termasuk kedalam dosa besar yang tidak akan diampuni oleh Allah. Sebagaimana dalam Firman-Nya:
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS. An-Nisa: 48).
“Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.” (QS. An-Nisa: 116).
Jelaslah bahwa perbuatan syirik (menyekutukan) Allah merupakan dosa sebesar-besarnya dosa dan harus ditinggalkan sebelum ajal menjemput. Bila tadinya seorang musyrik kemudian bertobat dan meninggalkannya InsyaAllah dosa tersebut akan diampuni oleh Allah, Karena Allah adalah Maha pengampun. Namun bila perbuatan tersebut tidak ditinggalkan dan dibawa sampai mati maka ancamannya adalah neraka Jahannam.
Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk. (QS.AlBayyinah: 6).
Begitulah ancaman bagi orang-orang yang telah menyekutukan Allah, pantas saja balasan bagi mereka di akhirat seperti itu, karena semua makhluk di dunia ini diciptakan oleh Allah, diberi rijki oleh Allah, diberi nikmat yang takkan terhitung jumlahnya oleh Allah pula. Sementara makluk-Nya itu menyekutukan Allah, memuja-muja selain Allah, memohon (berdo’a) kepada selain Allah, menyembah kepada makhluk ciptaan Allah seperti jin, setan, dan sebagainya. Tentu saja perbuatan tersebut sangat keji dan mendatangkan murka Allah.
Semoga Kita semua tidak termasuk kedalam golongan orang-orang yang seburuk-buruknya makhluk. Ketahuilah bahwa kita dilahirkan ke dunia ini dalam keadaan tidak membawa harta-benda, uang, maupun perhiasan, melainkan Kita dilahirkan dibekali tubuh itu pun sudah merupakan nikmat yang sangat agung dari Sang Pencipta. Satu detik saja nikmat yang kita rasakan takkan pernah terhitung jumlah nikmat yang Allah berikan kepada kita. Kemudian bila kita sudah mati harta benda, rumah mewah yang megah, kendaraan yang mewah, perusahaan- perusahaan dan kebun-kebun yang luas, perhiasan yang dicintai, tidak akan pernah kita bawa mati. Melainkan akan di wariskan kepada generasi berikutnya secara terus menerus sampai hari kiamat tiba.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar