Ya, inilah sebagian kecil oleh-oleh (“cendera mata”) NovanMediaResearch dalam riset terbarunya. Sebagai salah satu tujuan NovanMediaResearch (yaitu untuk mengungkapkan kembali fakta-fakta “baru” sepak bola Indonesia), NMR pun menyajikannya untuk anda. Hitung-hitung NMR berbagi kepada anda: masyarakat pencinta sepak bola Indonesia.
Dalam sebelas kali pertandingan
internasional itu, timnas Indonesia hanya bermain dua kali melawan
timnas “A” (Yugoslavia dan Jerman Timur) dan sekali melawan timnas “B”
(Cekoslowakia). Selebihnya, timnas Indonesia hanya melawan klub-klub
lokal.
Rombongan PSSI terdiri dari Maladi (pemimpin rombongan) dan Toni
Pogacnik (pelatih), Saelan, Paidjo (penjaga gawang), Sidhi, Phwa Sian
Liong, Witarsa, Joemarsono, Thio Him Tjiang, Basir Isa, Soetardi
Hardjolukito, Ramlan Yatim, Kwee Kiat Sek, Djamiaat, Siswanto, Rukma,
Danu, Machmul, Ramli, Rasjid, Chaeruddin, Ade, Liong Houw, dan Lie Kian
An. Jumlah pemain timnas Indonesia seluruhnya 18 pemain.Inilah salah satu pertandingan internasional ketika timnas Indonesia berjumpa dengan timnas Yugoslavia di Stadion JNA, Yugo National Army, Belgrade (9 September 1956). Pada saat itu, Indonesia kalah 2-4 dari tuan rumah Yugoslavia.
Formasi pemain Indonesia ketika melawan Yugoslavia: Saelan (penjaga gawang), Chaeruddin, Him Tjiang, Rukma, Kiat Sek, Liong Houw, Ade, Witarsa, Sian Liong, Danu/Djamiaat, dan Ramli.
Ada satu hal yang patut dicatat pada masa itu, meskipun 10 dari 11 pertandingan menderita kekalahan, para penonton di negeri orang (Eropa) sangat banyak untuk memenuhi stadion: puluhan ribu. Malah dalam pertandingan di Leningrad (Rusia), jumlah penonton mencapai angka 100ribu-110ribu jiwa, termasuk Ir. Soekarno (Presiden Republik Indonesia). Ya, kekalahan di kandang lawan merupakan hal yang wajar, tetapi sambutan penonton yang menjamu timnas Indonesia sangat luar biasa. Oh ya, selain itu, ada pula kisah menarik ketika melawan Yugoslavia yang sedang mempersiapkan diri menghadapi Hungaria (Ferenc Puskas cs) dalam beberapa hari ke depan. Pada saat itu, publik Eropa menduga, Yugoslavia akan menang 5-0 atau 10-0 atas Indonesia. Faktanya hanya 4-2. Dan sesudah pertandingan, seluruh Eropa gempar, seluruh pers Eropa terkejut.
Hasil pertandingan internasional:
Rusia
19/08/1956: di Baku: Indonesia vs Neftjanik 1-3
23/08/1956: di Tiflis: Indonesia vs Dynamo Tbilisi 2-5
26/08/1956: di Stalinov: Indonesia vs Shakter 1-2
29/08/1956: di Kharkov: Indonesia vs Avangard 1-2
01/09/1956: di Leningrad: Indonesia vs Buruh 2-5
04/09/1956: di Ivanovo: Indonesia vs Buruh Tekstil 2-0
Yugoslavia:
09/09/1956: di Belgrade: Indonesia vs Yugoslavia 2-4
16/09/1956: di Zagreb: Indonesia vs bond Kroasia 2-5***
***) [Revisi NMR, 23 Januari 2013: Bond = Perserikatan = kesebelasan.
Jerman Timur:
20/09/1956: di Chemnitz: Indonesia vs Jerman Timur 1-3
23/09/1956: di Dresden: Indonesia vs Einheit Club 1-4
Cekoslowakia:
26/09/1956: di Pilzen: Indonesia vs Cekoslowakia B 1-5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar