Catching Fire

Kamis, 07 Maret 2013

Tour Timnas Indonesia Era 1956

Witarsa (kapten timnas Indonesia) dan Horvat (kapten timnas Yugoslavia) sebelum pertandingan dimulai yang disaksikan pula oleh wasit asal Bulgaria, Takof.
Setelah membaca kata demi kata dan kalimat demi kalimat dalam halaman blog ini, anda akan mengetahui pertandingan-pertandingan internasional yang dilakukan tim nasional (timnas) Indonesia, khususnya ketika PSSI melakukan “PSSI Tour ke Eropa (Timur)” pada tahun 1956. Perjalanan (kunjungan) timnas Indonesia ke Eropa (Timur) ini dalam rangka melakukan pertandingan uji coba (persahabatan) internasional sebelum ke Olimpiade 1956 di Melbourne (Australia). Mungkin sebagian dari anda belum mengetahuinya, baik dari media/website nasional maupun media/website internasional. Maklum, informasi yang ada hanyalah untuk beberapa pertandingan saja.
Ya, inilah sebagian kecil oleh-oleh (“cendera mata”) NovanMediaResearch dalam riset terbarunya. Sebagai salah satu tujuan NovanMediaResearch (yaitu untuk mengungkapkan kembali fakta-fakta “baru” sepak bola Indonesia), NMR pun menyajikannya untuk anda. Hitung-hitung NMR berbagi kepada anda: masyarakat pencinta sepak bola Indonesia.
Karena suatu “tugas Khusus”, NMR pun perlu mengunjungi kembali Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Jalan Salemba Raya, Jakarta (Rabu, 3 Maret 2010). Tampak kartu anggota perpustakaan yang diperpanjang Maret 2010 dan berlaku hingga Maret 2015.
Dalam sebelas kali pertandingan internasional itu, timnas Indonesia hanya bermain dua kali melawan timnas “A” (Yugoslavia dan Jerman Timur) dan sekali melawan timnas “B” (Cekoslowakia). Selebihnya, timnas Indonesia hanya melawan klub-klub lokal.
Rombongan PSSI terdiri dari Maladi (pemimpin rombongan) dan Toni Pogacnik (pelatih), Saelan, Paidjo (penjaga gawang), Sidhi, Phwa Sian Liong, Witarsa, Joemarsono, Thio Him Tjiang, Basir Isa, Soetardi Hardjolukito, Ramlan Yatim, Kwee Kiat Sek, Djamiaat, Siswanto, Rukma, Danu, Machmul, Ramli, Rasjid, Chaeruddin, Ade, Liong Houw, dan Lie Kian An. Jumlah pemain timnas Indonesia seluruhnya 18 pemain.
Inilah salah satu pertandingan internasional ketika timnas Indonesia berjumpa dengan timnas Yugoslavia di Stadion JNA, Yugo National Army, Belgrade (9 September 1956). Pada saat itu, Indonesia kalah 2-4 dari tuan rumah Yugoslavia.
Formasi pemain Indonesia ketika melawan Yugoslavia: Saelan (penjaga gawang), Chaeruddin, Him Tjiang, Rukma, Kiat Sek, Liong Houw, Ade, Witarsa, Sian Liong, Danu/Djamiaat, dan Ramli.
Ada satu hal yang patut dicatat pada masa itu, meskipun 10 dari 11 pertandingan menderita kekalahan, para penonton di negeri orang (Eropa) sangat banyak untuk memenuhi stadion: puluhan ribu. Malah dalam pertandingan di Leningrad (Rusia), jumlah penonton mencapai angka 100ribu-110ribu jiwa, termasuk Ir. Soekarno (Presiden Republik Indonesia). Ya, kekalahan di kandang lawan merupakan hal yang wajar, tetapi sambutan penonton yang menjamu timnas Indonesia sangat luar biasa. Oh ya, selain itu, ada pula kisah menarik ketika melawan Yugoslavia yang sedang mempersiapkan diri menghadapi Hungaria (Ferenc Puskas cs) dalam beberapa hari ke depan. Pada saat itu, publik Eropa menduga, Yugoslavia akan menang 5-0 atau 10-0 atas Indonesia. Faktanya hanya 4-2. Dan sesudah pertandingan, seluruh Eropa gempar, seluruh pers Eropa terkejut.
Hasil pertandingan internasional:
Rusia
19/08/1956: di Baku: Indonesia vs Neftjanik 1-3
23/08/1956: di Tiflis: Indonesia vs Dynamo Tbilisi 2-5
26/08/1956: di Stalinov: Indonesia vs Shakter 1-2
29/08/1956: di Kharkov: Indonesia vs Avangard 1-2
01/09/1956: di Leningrad: Indonesia vs Buruh 2-5
04/09/1956: di Ivanovo: Indonesia vs Buruh Tekstil 2-0
Yugoslavia:
09/09/1956: di Belgrade: Indonesia vs Yugoslavia 2-4
16/09/1956: di Zagreb: Indonesia vs bond Kroasia 2-5***
***) [Revisi NMR, 23 Januari 2013: Bond = Perserikatan = kesebelasan.
Jerman Timur:
20/09/1956: di Chemnitz: Indonesia vs Jerman Timur 1-3
23/09/1956: di Dresden: Indonesia vs Einheit Club 1-4
Cekoslowakia:
26/09/1956: di Pilzen: Indonesia vs Cekoslowakia B 1-5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar