Catching Fire

Senin, 11 Maret 2013

Kejadian & Peristiwa Bersejarah Pada 11 Maret


Opera Rigoletto karya komponis Giuseppe Verdi dimainkan untuk pertama kalinya di La Fenice di Venesia.

Giuseppe Fortunino Francesco Verdi (Le Roncole, 10 Oktober 1813 – Milan, 27 Januari 1901) adalah komponis Italia, terutama opera. Ia adalah anggota paling berpengaruh di Sekolah Opera Italia pada abad ke-19.
Rigoletto ialah opera 3 babak yang digubah oleh Giuseppe Verdi. Libretto Italianya ditulis oleh Francesco Maria Piave berdasarkan drama pementasan Le roi s’amuse oleh Victor Hugo. Pertunjukan pertama opera ini diselenggarakan di Gran Teatro La Fenice, Venesia pada tanggal 11 Maret 1851. Menurut anggapan Persatuan Opera Amerika, Rigoletto adalah opera ke-9 yang paling sering dimainkan di Amerika Utara

11 Maret 1879 – Jepang resmi menguasai Kerajaan Ryūkyū, yang wilayahnya kelak menjadi Prefektur Okinawa.

Kerajaan Ryūkyū (Ryukyu: 琉球國 rūchū-kuku, bahasa Jepang: 琉球王国 ryūkyū-ō-koku), Hanzi tradisional: 琉球國 liúqiúguó) adalah kerajaan independen yang berkuasa di kepulauan Ryukyu dari abad ke-15 sampai abad ke-19. Raja Ryukyu menyatukan pulau Okinawa dan memperluas kerajaan ke Kepulauan Amami di Prefektur Kagoshima modern, dan kepulauan Yaeyama di dekat Taiwan. Kerajaan ini resmi menjadi bagian dari Jepang pada 11 Maret 1879.

supersemarSurat Perintah Sebelas Maret 1966

Surat Perintah Sebelas Maret atau Surat Perintah 11 Maret yang disingkat menjadi Supersemar adalah surat perintah yang ditandatangani oleh Presiden Republik Indonesia Soekarno pada tanggal 11 Maret 1966.
Surat ini berisi perintah yang menginstruksikan Soeharto, selaku Panglima Komando Operasi Keamanan dan Ketertiban (Pangkopkamtib) untuk mengambil segala tindakan yang dianggap perlu untuk mengatasi situasi keamanan yang buruk pada saat itu.

Isi Supersemar

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
SURAT PERINTAH
I. Mengingat:
1.1. Tingkatan Revolusi sekarang ini, serta keadaan politik baik nasional maupun Internasional
1.2. Perintah Harian Panglima Tertinggi Angkatan Bersendjata/Presiden/Panglima Besar Revolusi pada tanggal 8 Maret 1966
II. Menimbang:
2.1. Perlu adanja ketenangan dan kestabilan Pemerintahan dan djalannja Revolusi.
2.2. Perlu adanja djaminan keutuhan Pemimpin Besar Revolusi, ABRI dan Rakjat untuk memelihara kepemimpinan dan kewibawaan Presiden/Panglima Tertinggi/Pemimpin Besar Revolusi serta segala adjaran-adjarannja
III. Memutuskan/Memerintahkan:
Kepada: LETNAN DJENDERAL SOEHARTO, MENTERI PANGLIMA ANGKATAN DARAT
Untuk: Atas nama Presiden/Panglima Tertinggi/Pemimpin Besar Revolusi:
1. Mengambil segala tindakan jang dianggap perlu, untuk terdjaminnja keamanan dan ketenangan serta kestabilan djalannja Pemerintahan dan djalannja Revolusi, serta mendjamin keselamatan pribadi dan kewibawaan Pimpinan Presiden/Panglima Tertinggi/Pemimin Besar revolusi/mandataris M.P.R.S. demi untuk keutuhan Bangsa dan Negara Republik Indonesia, dan melaksanakan dengan pasti segala adjaran Pemimpin Besar Revolusi.
2. Mengadakan koordinasi pelaksanaan perintah dengan Panglima-Panglima Angkatan-Angkatan lain dengan sebaik-baiknja.
3. Supaya melaporkan segala sesuatu jang bersangkuta-paut dalam tugas dan tanggung-djawabnja seperti tersebut diatas.
IV. Selesai.
Djakarta, 11 Maret 1966
PRESIDEN/PANGLIMA TERTINGGI/PEMIMPIN BESAR REVOLUSI/MANDATARIS M.P.R.S.
SOEKARNO

Surat Perintah Sebelas Maret ini adalah versi yang dikeluarkan dari Markas Besar Angkatan Darat (AD) yang juga tercatat dalam buku-buku sejarah. Sebagian kalangan sejarawan Indonesia mengatakan bahwa terdapat berbagai versi Supersemar sehingga masih ditelusuri naskah supersemar yang dikeluarkan oleh Presiden Soekarno di Istana Bogor.

Bom Madrid 11 Maret 2004



Peristiwa peledakan bom Madrid 11 Maret 2004, terdiri dari beberapa ledakan yang terjadi di dalam empat kereta komuter cercanías (semacam kereta api Jabotabek di Jakarta, Indonesia) di Madrid, Spanyol. Peristiwa ini terjadi dini hari 11 Maret 2004. Terdapat 192 korban jiwa dan 2.050 korban luka-luka. Peristiwa ini serangan teroris terparah di Eropa setelah peristiwa Lockerbie pada 21 Desember 1988). Konon ada tiga belas bom; sepuluh di antaranya meledak.
Korban jiwa berasal dari banyak negara: Spanyol, Rumania, Kuba, Chili, Kolombia, Republik Dominika, Ekuador, Guinea Bissau, Honduras, Maroko, Peru, dan Polandia.
Ini serangan teroris terburuk yang pernah dialami Spanyol. Jauh lebih keji dari serangan teroris ETA di Barcelona, di sebuah supermarket yang menghasilkan korban jiwa 21 orang dan 40 orang luka-luka pada tahun 1987.
Pertama-tama pemerintah Spanyol menduga keras ETA berada di belakang ini. Tetapi ada pula kemungkinan lainnya: organisasi Al-Qaida bisa pula yang bertanggung jawab. Batasuna, partai politik ETA membantah bahwa ETA berada di belakang peristiwa ini.
Peristiwa ini mengakibatkan partai politik Perdana Menteri Spanyol, Aznar kalah dalam pemilu, beberapa hari kemudian. Karena ternyata memang benar diklaim oleh sebuah kelompok tak dikenal yang ada hubungannya dengan Al-Qaida.
Mereka ingin menghukum Spanyol yang ikut mengirim tentara ke Irak, membantu Amerika Serikat.
Akhirnya pada awal April, pemerintah Spanyol meminta maaf telah menuduh ETA secara sembarangan.

Kelahiran

1916 – Harold Wilson, Perdana Menteri Britania Raya (w. 1995)

James Harold Wilson, Baron Wilson of Rievaulx, (11 Maret 1916 – 24 Mei 1995) adalah salah satu politikus penting Britania Raya pada abad ke-20. Ia juga merupakan perdana menteri Inggris. Wilson lahir di Huddersfield, Inggris tahun 1916. Ia datang dari keluarga politikus, dimana Ayahnya, Herbert (1882–1971) orang yang aktif dalam Partai Liberal dan nantinya bergabugn dengan Partai Labour (Inggris). Ibunya, Ethel (née Seddon; 1882–1957) adalah seorang guru. Ketika Wilson berumur 8 tahun, ia mengunjungi London dan nantinya sebuah foto akan diambil sendang berdiri di 10 Downing Street yang terkenal.

1920 – Nicolaas Bloembergen, fisikawan Belanda, peraih Penghargaan Nobel

Nicolaas Bloembergen (lahir di Dordrecht, 11 Maret 1920; umur 89 tahun) adalah seorang fisikawan Amerika Serikat. Ia menerima gelar Ph.D. dari Universitas Leiden dan Harvard pada tahun 1948. Ia menjadi profesor di Harvard University.
Bloembergen meninggalkan Belanda pada tahun 1945 untuk melanjutkan studi di Universitas Harvard. Enam minggu sebelum kedatangannya, profesor di sana Edward Purcell (bersama dengan mahasiswanya Torrey dan Pound) menemukan resonansi magnetik nuklir atau RMN. Bloembergen dipanggil untuk mengembangkan mesin RMN pertama. Selama di Harvard ia berinteraksi dengan Julian Schwinger, John Hasbrouck van Vleck dan Kemble. Tesisnya Nuclear Magnetic Relaxation diajukan di Leiden – di mana ia lulus kriteria kualifikasi – dan Harvard. Setelah penunjukan pascadoktoral yang singkat dengan C. J. Gorter di Belanda, ia bergabung ke Harvard dan diangkat sebagai staf muda Society of Fellows pada tahun 1949 dan lektor kepala pda tahun 1951.
Pada tahun 1958, ia dinaturalisasikan sebagai warganegara Amerika Serikat.
Ia dianugerahi Medali Lorentz pada tahun 1978. Nicolaas Bloembergen menerima Penghargaan Nobel dalam Fisika 1981 bersama Arthur Schawlow dan Kai Siegbahn untuk karyanya dalam spektroskopi laser. Bloembergen dan Schawlow mengamati sifat bahan yang tak terlacak tanpa laser. Awalnya ia telah memodifikasi maser Charles Townes. Bloembergen menjadi staf di Universitas Arizona.
Bloembergen berasal dari pohon garis akademik Joseph John Thomson, mengikuti jejak langkah pemenang Hadiah Nobel lainnya yang diawali oleh John William Strutt Rayleigh (Nobel Fisika 1904) dan J. J. Thomson (Nobel Fisika 1906), dan berlanjut dengan Ernest Rutherford (Nobel Kimia 1908), Owen Richardson (Nobel Fisika, 1918) dan akhirnya penasihat Bloembergen, Edward M. Purcell (Nobel Fisika 1952). Prof. Bloembergen adalah anggota Dewan Sponsor Bulletin of the Atomic Scientists[1]. Tokoh berpengaruh lainnya adalah John Van Vleck (Nobel Fisika 1977) dan Percy Bridgman (Nobel Fisika 1946).

1958 – Ghazi Mashal Ajil al-Yawer, Presiden Sementara Irak (2004-05)


Ghazi Mashal Ajil al-Yawer (bahasa Arab: غازي مشعل عجيل الياور) adalah bagian dari kelompok Shammar (lahir 11 Maret 1958 di Mosul, Irak) yang tampil sebagai Wakil Presiden Irak pada masa Pemerintahan Transisi Irak (2005-2006) dan Presiden Irak di kala Pemerintahan Irak Sementara (2004 – 2005).
Ia merupakan anggota Dewan Pemerintahan Irak (Iraqi Governing Council) yang didirikan setelah serbuan USA atas Irak pada tahun 2003. Sebagai anggota dewan, Ghazi telah diminta menyandang jabatan Dewan Pemerintahan Irak Sementara (Interim) setelah Amerika Serikat mengembalikan kekuasaan pemerintahan kepada rakyat Irak pada 28 Juni 2004 lewat Penguasa Koalisi Sementara.
Ghazi, seorang yang beragama Islam Sunni dan ketua kelompok Shamar, bekerja sebagai seorang insinyur sipil. Ia telah menuntut ilmu di Universitas Perminyakan dan Mineral Raja Fahd di Arab Saudi selama 2 tahun dan menamatkan pendidikan sarjana mudanya di Britania Raya. Ia melanjutkan menamatkan pendidikan di peringkat master di Universitas Georgetown di Washington D.C. pada tahun 1980an.
Ia berkawan baik dengan Sa’ad I. Al-Qeshtaini, seorang Konsultan Informasi Keamanan dan pakar IT terkenal di Arab Saudi. Ghazi bekerja selama 20 tahun di Arab Saudi dan naik menjadi wakil presiden di Hicap Technology Company.
Setelah Irak diserbu pada tahun 2003, Ghazi meninggalkan perniagaannya dan pulang ke Irak untuk menjadi anggota Dewan Pemerintahan Interim Irak yang mana ia menjadi boneka Amerika Serikat. Ia menjadi anggotanya pada 17 Mei 2004 setelah dipilih sewaktu pertemuan darurat yang disebabkan oleh pembunuhan Ezzedine Salim.
Ia dijadwalkan untuk memegang jabatan anggota dewan (yang berputar), sampai 30 Juni 2004, tanggal yang telah dirancang untuk mengembalikan kekuasaan memerintah kepada Irak. Namun, beberapa hari sebelum 30 Juni, ia telah dipilih untuk menjadi ketua negara Irak yang berdaulat. Jabatan ketua negara ini berunsur simbolik. Ini untuk diadakan dalam kapasitas sementara sampai parlemen Irak yang diangkat bisa memilih presiden permanen baru, sebagaimana yang dimandatkan dalam Hukum Administrasi untuk Negara Irak selama Masa Transisi. Ia dan pemerintahan interim disumpah pada 28 Juni 2004, di mana AS memimpin koalisi penyerahan kekuasaan 2 hari semula.
Pengangkatannya sebagai Presiden interim datang karena nasihat Perwakilan Khusus PBB untuk Iraq Lakhdar Brahimi, yang memilih Ghazi dalam pengakuan pada usia dan keterkenalannya, dan fakta bahwa ia merupakan Muslim Sunni moderat (mencampurkan hak dan batil). [[Perdana Menteri Irak|Perdana Menteri] Irak yang baru, Iyad Allawi, merupakan Muslim Syi’ah; 2 perwakilan kelompok keagamaan terbesar Irak bersama. Ia melepaskan jabatannya pada 6 April 2005. Kakeknya memainkan peran dalam memandu Irak ke arah ‘kemerdekaan’ pada 1920an

Tidak ada komentar:

Posting Komentar