Soal :
1. Apa yang dimaksud dengan ERP?
2. Sebutkan dan jelaskan tentang Aplikasi Internet
dalam konteks SCM!
3. Sebutkan manfaat perusahaan yang pembangunannya
menggunakan SI!
4. Sebutkan peranan penting SI dalam organisasi
menurut Alter 92!
5. Sebutkan dan jelaskan tingkatan SI!
6. Sebutkan fungsi SCM
7. Sebutkan dan jelaskan area cakupan SCM!
8. Sebutkan tahapan dalam Supply Chain Management
(SCM) !
9. Sebutkan & jelaskan tantangan dalam mengolah
SCM!
10. Sebutkan kualitas informasi!
Jawaban :
1. ERP adalah sebuah system informasi perusahaan
yang dirancang untuk mengkoordinasikan semua sumber daya, informasi dan
aktifitas yang diperlukan untuk proses bisnis lengkap.
2. E-Procurement : Aplikasi internet untuk mendukung
proses pengadaan.
Perusahaan otomotif seperti Volkswagen, General
Motors, Daimer Chrysler menggunakan e-procurement secara ekstensif untuk:
- Proses pengadaan bahan baku dan komponen
- Item-item yang masuk dalam kelompok MRO
(maintenance, repair, and operations) seperti suku cadang,peralatan tulis
kantor, dan sebagainya.
Dapat digunakan untuk mendukung:
- Hubungan jangka pendek: e-Auction
- Hubungan jangka panjang (kemitraan)
E-Fulfillment : Lebih pada bagian hilir supply chain
Beberapa kegiatan yang termasuk dalam proses
fulfilment adalah:
- Menerima order dari pelanggan Pelanggan bisa
memesan produk melalui telepon, fax, e-mail, atau webbased ordering.
- Mengelola transaksi termasuk proses pembayaran.
- Manajemen gudang meliputi pengendalian persediaan
produk dan kegiatan administrasi gudang secara umum.
- Manajemen transportasi Keputusan mode dan rute
transportasi termasuk di dalamnya.
- Komunikasi dengan pelanggan untuk memberikan
informasi status pesanan, dukungan teknis, dan sebagainya.
3. Manfaat SI bagi perusaahan :
- Lebih efisien dalam mengelola database
- Menghemat waktu dalam mengambil keputusan
- Terstrukturnya organisasi perusahaan
- Meningkatkan efisiensi operasional
- Lebih akurat dalam pengambilan keputusan.
4. Perananpenting Sistem Informasi dalam organisasi
(Alter, 1992) :
- Berpartisipasi dalam pelaksanaan
tugas-tugas(otomasi)
- Mengaitkanperencanaan, pengerjaan, dan pengendaliandalam
sebuah subsistem
- Mengkoordinasikansubsistem-subsistem
- Mengintegrasikansubsistem-subsistem
5. Tingkatan Sistem Informasi (Googling)
- SISTEM INFORMASI BERBASIS MANUAL : Mengandalkan
kemampuan manusiawi seperti akuntabilitas, ketelitian, ingatan, keuletan, dst.
- SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER : Pekerjaan
yang berulang, rutin, membosankan, memerlukan ketelitian dan ingatan kuat, yang
berpeluang terjadi kesalahan manusiawi, dibantu dengan KOMPUTER.
- SISTEM INFORMASI BERBASIS JARINGAN KOMPUTER :
Resource sharing, bisa diakses dan meng-akses dari dan ke sistem informasi
lain.
Tingkatan Sistem Informasi (Versi Jawaban Kuis Gw)
- Sistem Informasi Akuntansi : Berperan dalam
pengolahan data keuangan atau akuntansi dalam suatu perusahaan.
- Sistem Informasi Manajemen : Berperan dalam
mengelola manajerial atau lebih sering dikenal dengan istilah pengambilan
keputusan.
- Sistem Informasi Manufaktur : Berperan dalam
mengelola persediaan barang suatu perusahaan untuk bekerja sama dengan
perusahaan lain.
- Sistem Informasi Distribusi : Berperan dalam
pengelolaan barang yang didistribusikan oleh suatu perusahaan kepada perusahaan
lain.
6. Fungsi SCM :
- SCM secara fisik mengkonversi bahan baku menjadi
produk jadi dan menghantarkannya ke pemakai akhir.
- SCM sebagai mediasi pasar, yakni memastikan bahwa
apa yang disuplai oleh rantai supply mencerminkan aspirasi pelanggan atau
pemakai akhir tersebut.
7. Area Cakupan SCM :
- Pengembangan Produk : Melakukan riset pasar,
merancang produk baru, melibatkan supplier dalam perancangan produk baru.
- Pengadaan : Memilih supplier mengevaluasi kinerja
supplier, melakukan pembelian bahan baku dan komponen, memonitor supply risk,
membina dan memelihara hubungan dengan supplier.
- Perencanaan dan Pengendalian : Demand planning,
peramalan permintaan, perencanaan kapasitas, perencanaan produksi dan
persediaan.
- Produksi : Eksekusi produksi, pengendalian
kualitas.
- Distribusi : Perencanaan jaringan distribusi,
penjadwalan pengiriman, mencari dan memelihara hubungan dengan perusahaan jasa
pengiriman, memonitor service level di riap pusat distribusi.
8. TAHAPAN DALAM SUPPLY CHAIN MANAGEMENT :
- Baseline (Dasar) : Posisi dari kebebasan fungsional yang lengkap di mana masing-masing fungsi bisnis seperti produksi dan pembelian melakukan aktivitas mereka secara sendiri-sendiri dan terpisah dari fungsi bisnis yang lain.
- Baseline (Dasar) : Posisi dari kebebasan fungsional yang lengkap di mana masing-masing fungsi bisnis seperti produksi dan pembelian melakukan aktivitas mereka secara sendiri-sendiri dan terpisah dari fungsi bisnis yang lain.
- Integrasi Fungsional : Perusahaan telah menyadari
perlu sekurang-kurangnya ada penggabungan antara fungsi-fungsi yang melakukan
aktivitas hampir sama, misalnya antara bagian distribusi dan manajemen
persediaan atau pembelian dengan pengendalian material.
- Integrasi secara internal : Diperlukan pengadaan
dan pelaksanaan perencanaan kerangka kerja end-to-end.
- Integrasi secara eksternal : Integrasi supply
chain yang sebenarnya dengan konsep menghubungkan dan koordinasi yang dicapai
pada Tahap3, yang diperluas dengan bagian supplier dan pelanggan.
9. Tantangan 1 : Kompleksitas struktur Supply Chain
Adanya kompleksitas yang melibatkan internal
perusahaan maupun eksternal perusahaan. Internal perusahaan contoh : antara
bagian marketing dengan produksi, marketing seringkali membuat kesepakatan
dengan pelanggan tanpa mengecek secara baik kemampuan produksi, perubahan
jadual produksi secara tiba-tiba karena marketing menyepakati perubahan order
dengan pelanggan. Disisi lain bagian produksi sering resistant dengan perubahan
mendadak.
Dengan eksternal misalnya antara supplier yang
menginginkan pemesanan produknya jauh-jauh hari sebelum waktu pengiriman dan
sedapat mungkin pesanan tidak berubah. Supplier juga menginginkan pengiriman
segera setelah produksinya selesai.
Tantangan 2 : Ketidakpastian
Ketidakpastian menimbulkan ketidakpercayaan diri
terhadap rencana yang dibuat. Sebagai akibatnya, perusahaan sering menciptakan
pengaman di sepanjang supply chain. Pengaman ini bisa berupa safety stock,
safety time, atau kapasitas produksi maupun transportasi.
Sumber ketidakpastian yaitu :
- ketidakpastian pembeli,
- ketidakpastian dari supplier yaitu terkait dengan
pengiriman, harga, kualitas maupun kuantitas
- ketidakpastian internal yang bisa disebabkan
kerusakan mesin, kinerja mesin yang tidak sempurna, tenaga kerja serta waktu
maupun kualitas produksi.
10. Kualitas Informasi :
- Akurat : Informasi harus bebas dari
kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti
informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
- Tepat pada waktunya : Informasi yang datang pada
penerima tidak boleh terlambat, informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai
nilai lagi, karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan.
- Relevan : Informasi tersebut mempunyai manfaat
untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang
lainnya berbeda, misalnya informasi mengenai sebab-musabab kerusakan mesin
produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan
bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar