Sergei
Litvinov (27), tercatat menjadi pemain belakang PSLS Lhoksumawe pada
musim 2013/2014 lalu di ajang Indonesia Premier League. Pemain bernama
lengkap Alexandrovich Litvinov mengaku selama enam bulan dirinya belum
mendapatkan gaji dari klubnya tersebut. Sekitar Rp 124 juta masih
dinanti oleh Sergei.
�Awal
musim semua baik baik saja, namun setelah itu tidak ada gaji, klub
minta main dulu, nanti gaji akan dibayar,� kata Sergei kepada
Kompas.com, Sabtu (7/6/2014).
Kekesalan
Sergei terhadap janji palsu klub membuat Sergei memilih pergi ke Solo.
Selain ada beberapa teman tinggal di Solo juga dirinya mempunyai
kenangan di Kota Bengawan saat membela Solo FC pada beberapa musim yang
lalu.
Namun,
Sergei masih menunggu gajinya dari PSLS Lhoksumawe karena dirinya ingin
pulang ke negaranya dan berkumpul bersama anak dan isteri tercintanya.
Dirinya enggan bernasib seperti mendiang Diego Mendieta, pemain asing
asal Paraguay, yang meninggal karena tidak ada biaya untuk berobat
karena gajinya tak kunjung diberikan oleh Persis Solo.
�Saya
tidak mau mati kaya Mendieta. Dan sepakbola Indonesia tidak akan pernah
maju dan kalah dari negara lain apabila masih seperti ini,� katanya.
Untuk menyambung hidup, Sergei pun bekerja di sebuah warung jus buah milik Nugro di daerah Kartpuran, Serengan, Solo.
�Awalnya
Sergei sering datang ke warung dan cerita tentang nasibnya, lalu saya
tawari saja kerja disini,� kata Nugro kepada Kompas.com.
Sergei
yang sudah fasih berbahasa Indonesia tersebut sempat menunjukan
skill-nya memainkan si kulit bundar di jalan. Sesekali warga yang
melintas berhenti dan menikmati aksi Sergei. Beberapa warga sekitar yang
sudah akrab dengan pemain bertubuh jangkung tersebut berteriak
menyapa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar