Pertempuran
jaman dulu, lebih Gentle dan lebih gagah daripada pertempuran Modern.
Karena pertempuran jaman dulu saling berhadap-hadapan muka, ketahuan
siapa membunuh siapa nya. Bandingkan dengan pertempuran sekarang yg
sangat pragmatis dan tidak ada lagi kegagahan karena kita bisa membunuh
ribuan orang hanya dengan menekan tombol dan dilakukan dari jauh.
Inilah prajurit-prajurit dari pasukan-pasukan terhebat jaman dulu ..
Inilah prajurit-prajurit dari pasukan-pasukan terhebat jaman dulu ..
Prajurit Mongol
Mongol dianggap barbar dan liar. Mereka mendominasi daerah Eropa dan Asia dan paling terkenal dengan pasukan berkuda yg di pimpin oleh salah satu komandan militer besar dunia, Genghis Kahn. Mereka sangat disiplin dan mahir dalam menggunakan busur dan panah diatas punggung kuda. Mereka menggunakan busur komposit yang bisa menembus melalui baju besi dan juga cukup mahir dengan tombak dan pedang. Mereka ahli perang psikologis dan intimidasi, dan membangun salah satu imperium terbesar di dunia yang pernah ada.
Legiun Romawi Kuno
Tulang
punggung tentara Romawi yang menuju ke sebuah kerajaan yang tak
tertandingi dalam hal ukuran dan kekuatan. Mereka biasanya infanteri
berat dengan baju besi dan perisai model setelah Yunani kuno. Mereka
adalah prajurit kombinasi ahli pedang, tombak dan perisai. Mereka
terdiri dari para prajurit mahal yang mampu membuat senjata terbaik dan
baja. Mereka disiplin, baik bersenjata, dan strategi besar yang
berlangsung di luar kerajaan mereka.
Pasukan Byzantium
Kekaisaran
Byzantium merupakan pecahan dari kekaisaran Romawi pada masa Justianus
(527-565), wilayahnya mencakup sebelah timur Romawi, Yunani,
Semenanjung Balkan, Asia Barat, Mesir dan sebagian Italia.
Nouve Rome, Constantinoupolis atau Constantinopel adalah ibukota Byzantium. Kota ini dikelilingi oleh tembok-tembok besar yang kokoh, disebut juga sebagai tembok Konstantin.
Berbeda dengan Romawi, agama resmi Byzantium adalah Nasrani. Setelah jatuhnya Romawi, kekaisaran Byzantium menjadi pelindung bagi wilayah Eropa Barat dari orang-orang Barbar, yaitu Bangsa Slavia Utara, Kaum Nomad di Rusia Selatan, para penunggang kuda Kirghizia, dan Bangsa Hun. Namun ancaman utamanya adalah Kekaisaran Ottoman.
Byzantium tercatat memiliki 120.000 pasukan terlatih regular disertai dengan sistem keamanan berlapis. Yaitu melakukan peleburan provinsi-provinsi lama kedalam provinsi baru yang disebut Themes. Setiap Themes dilengkapi dengan pusat komando dan di pimpin oleh seorang panglima perang setingkat jenderal.
Angkatan Laut Byzantium senantiasa menjaga keamanan daerah pantai dan laut. Mereka menyiagakan kapal tempur untuk berpatroli setiap saat. Angkatan laut Byzantium menggunakan rantai-rantai besi sebagai pertahanan wilayah ibukota mereka, dari serangan kapal musuh.
Nouve Rome, Constantinoupolis atau Constantinopel adalah ibukota Byzantium. Kota ini dikelilingi oleh tembok-tembok besar yang kokoh, disebut juga sebagai tembok Konstantin.
Berbeda dengan Romawi, agama resmi Byzantium adalah Nasrani. Setelah jatuhnya Romawi, kekaisaran Byzantium menjadi pelindung bagi wilayah Eropa Barat dari orang-orang Barbar, yaitu Bangsa Slavia Utara, Kaum Nomad di Rusia Selatan, para penunggang kuda Kirghizia, dan Bangsa Hun. Namun ancaman utamanya adalah Kekaisaran Ottoman.
Byzantium tercatat memiliki 120.000 pasukan terlatih regular disertai dengan sistem keamanan berlapis. Yaitu melakukan peleburan provinsi-provinsi lama kedalam provinsi baru yang disebut Themes. Setiap Themes dilengkapi dengan pusat komando dan di pimpin oleh seorang panglima perang setingkat jenderal.
Angkatan Laut Byzantium senantiasa menjaga keamanan daerah pantai dan laut. Mereka menyiagakan kapal tempur untuk berpatroli setiap saat. Angkatan laut Byzantium menggunakan rantai-rantai besi sebagai pertahanan wilayah ibukota mereka, dari serangan kapal musuh.
Mamluk
Mamluk
Seorang prajurit budak yang masuk Islam dan melayani para khalifah
Islam dan para sultan Ayyubiyah selama Abad Pertengahan. Seiring waktu,
mereka menjadi suatu kasta militer yang kuat dan sering mengalahkan
pasukan Salib. Lebih dari sekali, mereka merebut kekuasaan untuk diri
mereka sendiri, misalnya, Mesir berkuasa di Kesultanan Mamluk
1.250-1.517. Setelah mamluk telah masuk Islam, banyak yang terlatih
sebagai prajurit kavaleri. Mamluk harus mengikuti perintah furusiyya,
kode yang mencakup nilai-nilai seperti keberanian dan kemurahan hati,
dan juga taktik kavaleri, menunggang kuda, memanah dan perawatan luka,
dll
Pasukan Saracent
Buku Art of War, yang ditulis seorang sarjana bernama Charles Oman, mengungkapkan, dua hal yang membuat orang-orang Islam yang dipanggil dengan sebutan Saracen pada abad ke-10 menjadi musuh berbahaya, adalah jumlah dan kekuatan mesin perang luar biasa. Pengakuan atas kekuatan militer itu, terungkap pula dalam sebuah naskah tentang taktik militer yang dikaitkan pada Raja Leo VI. Ia berkuasa pada 886 hingga 912 Masehi. Menurut dia, dari semua bangsa berber, orang-orang Islam adalah yang paling baik dan paling hebat dalam taktik militernya.
Pada masa pemerintahan Dinasti Abbasiyah, militer dibangun dengan mengandalkan pasukan Persia, bukan Arab. Bahkan, pasukan pengawal istana yang menjadi mesin militer terkuat kebanyakan diambil dari pasukan Khurasan. Saat itu, pasukan Arab dibagi menjadi dua divisi, yaitu Arab Utara yang berasal dari Mudhar.Divisi lainnya adalah Arab Selatan yang berasal dari Yaman. Khalifah al Mu'tashim, di suatu hari membentuk divisi baru. Orang-orang Turki direkrut untuk mengisi divisi tersebut. Mereka berasal dari Farqanah dan sejumlah wilayah Asia Tengah lainnya. Meski pada akhirnya, divisi baru ini menjadi batu sandungan.
Seiring bergulirnya waktu, terutama setelah Khalifah Al-Muntashir, yang berkuasa antara 861 hingga 862 Masehi, mangkat, orang-orang Turki yang tergabung dalam divisi baru itu mulai memainkan peran mereka sebagai bagian dari pasukan pemerintah yang berpengaruh besar dalam urusan kenegaraan.Dinasti Abbasiyah, mengadopsi sistem yang dikembangkan pihak lain dalam mengembangkan organisasi militernya, terutama saat membentuk pola pasukan. Mereka mengambilnya dari Romawi dan Bizantium, yang menempatkan 10 prajurit di bawah kendali satu orang yang disebut a'rif. Sama seperti decurion dalam militer Romawi.
Sedangkan, 50 prajurit di bawah komando seorang khalifah, 100 prajurit di bawah komando seorang qa'id, dan 10 ribu pasukan yang terdiri atas 10 batalion di bawah komando seorang amir atau jenderal. Pasukan yang terdiri atas 100 orang membentuk sebuah skuadron dan beberapa skuadron membentuk sebuah unit.Tak hanya untuk pertahanan, Dinasti Abbasiyah memanfaatkan pasukannya untuk meredam berbagai pemberontakan yang terjadi di berbagai wilayah, seperti di Persia, Suriah, dan Asia Tengah. Selain itu pasukannya juga dikirim untuk berperang melawan kekuatan Bizantium.
Menurut Philip K Hitti dalam History of the Arabs, sistem organisasi militer kekhalifahan Arab, pada umumnya tak mempunyai pasukan reguler dalam jumlah besar. Bahkan, pasukan pengawal khalifah yang disebut haras mungkin merupakan satu-satunya pasukan tetap yang masing-masing mengepalai sekelompok pasukan.Terdapat pasukan bayaran dan sukarelawan serta beberapa pasukan yang berasal dari beragam suku dan distrik. Pasukan sukarelawan yang karib dengan sebutan mutathawwi'ah dibayar saat mereka sedang bertugas. Biasanya, pasukan ini beranggotakan orang-orang badui, petani, dan penduduk kota.
Pasukan tetap yang bertugas aktif, biasanya disebut sebagai murtaziqah. Mereka dibayar secara berkala oleh pemerintah. Sedangkan pasukan pengawal istana, memperoleh bayaran lebih tinggi dibandingkan pasukan lainnya. Mereka juga mengenakan seragam bagus dan dipersenjatai secara lengkap.Namun, pada masa awal tampuk pemerintahan Dinasti Abbasiyah, mereka telah memiliki pasukan reguler, yang terdiri atas pasukan infanteri atau harbiyah yang dipersenjatai dengan tombak, pedang, dan perisai. Juga, ada pasukan panah (ramiyah) dan kavaleri (fursan), yang bersenjatakan tombak panjang dan kapak.
Perlengkapan lainnya yang mereka kenakan adalah pelindung kepala dan dada. Terkait dengan tingkat gaji, ratarata gaji yang diterima pasukan infanteri sekitar 960 dirham per tahun.Mereka juga mendapatkan tambahan santunan rutin. Sedangkan, pasukan kavaleri mendapatkan gaji dua kali lipat dari gaji pasukan infanteri.
Pada masa Khalifah Al-Ma'mun, saat dinasti ini mencapai puncak kejayaan kekuasaannya, pasukan yang bermarkas di Baghdad, Irak, mencapai jumlah 125 ribu. Saat itu, pasukan infanteri hanya menangguk gaji sebesar 240 dirham per tahun. Namun, pasukan kavaleri tetap saja diberi gaji dua kali lipat dibandingkan mereka. Sejumlah terobosan Sejarawan Ibnu Khaldun dan AlThabari mengisahkan, saat tampuk kekuasaan di tangan Al-Mutawakil, pasukannya diajari membawa pedang di pinggang, layaknya gaya para pasukan Persia. Saat itu, orang-orang Arab telah terbiasa membawa pedang di punggungnya.
Sang khalifah, memerintahkan pasukan panah membawa pelontar, berpakaian antiapi, dan bertugas melontarkan bahan-bahan mudah terbakar ke area pasukan musuh. Para arsitek pembuat alat pelontar dan pendobrak ditugaskan untuk menemani pasukan di medan pertempuran.
Ada seorang arsitek terkenal bernama Ibn Shabir al-Manjaniqi yang hidup pada abad ke-11, pernah membuat sebuah karya tentang seni peperangan serta teknik peperangan yang diuraikannya secara sangat terperinci. Di sisi lain, Khalifah Harun alRasyid merupakan khalifah pertama memiliki ide pembuatan ambulans.Ambulans ini digunakan untuk merawat personel pasukan yang terluka saat bertempur di medan peperangan. Ambulans pada masa itu berbentuk gerobak yang ditarik oleh unta. Di dalam gerobak tersebut, terdapat berbagai macam jenis obat untuk mengobati luka-luka para pasukan perang.
Pasukan Aztex
Pasukan China
Militer Cina diperkirakan
dimulai pada jaman Sun Tzu, sang jenderal yang menulis buku Seni Perang,
pada era perang antar daerah Dalam buku tersebut, Sun Tzu meletakkan
pilar penting dan beberapa pemikiran militer, seperti:
* Pentingnya kecerdasan.
* Pentingnya bermanuver sehingga musuh dapat dipukul pada titik terlemahnya
* Pentingnya semangat.
* Bagaimana melakukan diplomasi sehingga mendapatkan lebih banyak sekutu dan musuh kehilangan sekutu.
* Pentingnya moral.
* Pentingnya persatuan nasional.
* Semua perang didasarkan pada tipu daya.
* Logistik.
* Hubungan baik antara penguasa dan panglima. Sun Tzu berpendapat bahwa penguasa tidak seharusnya mencampuri urusan militer.
* Perbedaan antara strategi Strategis dan Strategi Taktis.
* Tidak ada negara yang diuntungkan dari perang berkepanjangan.
* Menundukkan musuh tanpa menggunakan kekuatan adalah jalan terbaik.
Karya Sun Tzu menjadi landasan pemikiran militer, yang tumbuh pesat. Pada Dinasti Han, tidak kurang dari 11 sekolah militer diakui. Selama Dinasti Song, sebuah akademi militer didirikan.
* Pentingnya kecerdasan.
* Pentingnya bermanuver sehingga musuh dapat dipukul pada titik terlemahnya
* Pentingnya semangat.
* Bagaimana melakukan diplomasi sehingga mendapatkan lebih banyak sekutu dan musuh kehilangan sekutu.
* Pentingnya moral.
* Pentingnya persatuan nasional.
* Semua perang didasarkan pada tipu daya.
* Logistik.
* Hubungan baik antara penguasa dan panglima. Sun Tzu berpendapat bahwa penguasa tidak seharusnya mencampuri urusan militer.
* Perbedaan antara strategi Strategis dan Strategi Taktis.
* Tidak ada negara yang diuntungkan dari perang berkepanjangan.
* Menundukkan musuh tanpa menggunakan kekuatan adalah jalan terbaik.
Karya Sun Tzu menjadi landasan pemikiran militer, yang tumbuh pesat. Pada Dinasti Han, tidak kurang dari 11 sekolah militer diakui. Selama Dinasti Song, sebuah akademi militer didirikan.
Janissary, Pasukan Ottoman
Janisari
(berasal dari bahasa Turki Utsmaniyah: ينيچرى (Yeniçeri) yang berarti
"pasukan baru") adalah pasukan infanteri yang dibentuk oleh Sultan
Murad I dari Kekalifahan Bani Seljuk pada abad ke-14. Pasukan ini
berasal dari bangsa-bangsa Eropa Timur yang wilayahnya berhasil
dikuasai oleh Turki. Utsmani Tentara ini dibentuk tak lama setelah
Kekaisaran Byzantium kalah oleh Turki Utsmani. Alasan utama pembentukan
laskar Janisari adalah karena tentara Turki Utsmani yang ada tidak
memadai, terutama karena terdiri dari suku-suku yang kesetiaanya
diragukan. Janisari awalnya adalah para tahanan perang (terutama yang
asalnya dari Eropa Timur - Balkan) yang diampuni tetapi dengan syarat
harus membela Kekaisaran Turki Utsmani.
Sejalan dengan waktu, untuk memastikan kesetiaan kesatuan ini, selanjutnya Sultan punya ide untuk merekrut pasukan Janisari ini dari budak yang masih bocah, sehingga mereka bisa diajari (didoktrin) untuk membela dan mengawal Sultan. Pada masa itu, pasukan Janisari ini adalah pasukan terkuat di dunia. Konon pasukan ini adalah pasukan yg pertama sekali memakai senapan.(yang kemudian ditiru oleh orang Eropa). Saat itu Turki memiliki persediaan mesiu yang cukup banyak (dimana pada saat itu di daerah lain masih langka). Pasukan ini adalah pasukan kedua setelah Mongol yang berhasil menjajah Eropa.
Janisari adalah brigade terpisah dari pasukan reguler Turki yang bertugas mengawal Sultan Dinasti Utsmani (Ottoman Empire). Sedangkan Bani Seljuk adalah Dinasti sebelum Utsmani. Utsman diambil dari pemimpin kabilah Osmani yg mempunyai kekuatan yang besar sewaktu Bani Seljuk masih berkuasa. Waktu Seljuk pecah, kabilah yang dipimpin Osmani menyatukannya kembali dibawah bendera baru. Kekuasaan Turki Utsmani mencapai seluruh wilayah di Balkan dan Eropa Tenggara. Kota Wina dua kali diserang oleh kakuatan Turki Utsmani, tetapi karena seluruh kerajaan di Eropa bersatu untuk membendung dengan kekuatan penuh dan logistik yang memadai, ambisi Turki Utsmani untuk menguasai seluruh Eropa tidak berhasil.
Pakaian khas Janisari adalah sejenis long musket. Ciri khasnya adalah topinya yang memakai tutup kain dari depan ke belakang leher, menyerupai sorban.
Sejalan dengan waktu, untuk memastikan kesetiaan kesatuan ini, selanjutnya Sultan punya ide untuk merekrut pasukan Janisari ini dari budak yang masih bocah, sehingga mereka bisa diajari (didoktrin) untuk membela dan mengawal Sultan. Pada masa itu, pasukan Janisari ini adalah pasukan terkuat di dunia. Konon pasukan ini adalah pasukan yg pertama sekali memakai senapan.(yang kemudian ditiru oleh orang Eropa). Saat itu Turki memiliki persediaan mesiu yang cukup banyak (dimana pada saat itu di daerah lain masih langka). Pasukan ini adalah pasukan kedua setelah Mongol yang berhasil menjajah Eropa.
Janisari adalah brigade terpisah dari pasukan reguler Turki yang bertugas mengawal Sultan Dinasti Utsmani (Ottoman Empire). Sedangkan Bani Seljuk adalah Dinasti sebelum Utsmani. Utsman diambil dari pemimpin kabilah Osmani yg mempunyai kekuatan yang besar sewaktu Bani Seljuk masih berkuasa. Waktu Seljuk pecah, kabilah yang dipimpin Osmani menyatukannya kembali dibawah bendera baru. Kekuasaan Turki Utsmani mencapai seluruh wilayah di Balkan dan Eropa Tenggara. Kota Wina dua kali diserang oleh kakuatan Turki Utsmani, tetapi karena seluruh kerajaan di Eropa bersatu untuk membendung dengan kekuatan penuh dan logistik yang memadai, ambisi Turki Utsmani untuk menguasai seluruh Eropa tidak berhasil.
Pakaian khas Janisari adalah sejenis long musket. Ciri khasnya adalah topinya yang memakai tutup kain dari depan ke belakang leher, menyerupai sorban.
Jannisary sendiri dibagi manjadi dua
kesatuan, yaitu: infantri dan kavaleri.Selain Janisari, Turki
Utsmaniyah juga masih mempunyai kesatuan elite lainnya, yaitu: Tentara
Ghulam, Cavalary Sipahi, dan tentunya pasukan Onta.
Selama beberapa abad Janisari bertahan sebagai pasukan elit pengawal Sultan. Karena statusnya itu Janisari, baik secara jumlah dan status berkembang semakin besar. Sekitar abad 19 Janisari dibubarkan oleh Sultan Mahmud II pada tahun 1826 karena terjadinya insiden Auspicious, dimana laskar Janisari mencoba melakukan kudeta terhadap kekaisaran Turki Ottoman.
Selama beberapa abad Janisari bertahan sebagai pasukan elit pengawal Sultan. Karena statusnya itu Janisari, baik secara jumlah dan status berkembang semakin besar. Sekitar abad 19 Janisari dibubarkan oleh Sultan Mahmud II pada tahun 1826 karena terjadinya insiden Auspicious, dimana laskar Janisari mencoba melakukan kudeta terhadap kekaisaran Turki Ottoman.
Spartan
Budaya
Spartan ialah semua tentang perang dan pelatihan militer pria seumur
hidup mereka. Mereka memiliki pepatah: "datang kembali dengan perisai
atau lebih dari itu" yang berarti jgn kembali kecuali Anda menang.
Mereka adalah beberapa prajurit paling tangguh di dunia yang pernah
dilihat dan telah menjadi terkenal karena pertahanan terakhir mereka
pada pertempuran Thermopylae. Mereka adalah master dari perisai dan
tombak kombinasi yang kemudian disalin oleh tentara lainnya.
Pasukan Sassanid Persia
Pasukan
Sassanid terkenal sangat disiplin dan kuat. Dalam karakter perang
mereka, Persia periode Sassanid sangat berbeda dari para leluhur mereka
di bawah raja Achaemenid. Perubahan utama tidak digunakannya lagi
kereta perang. Sistem kemiliteran pun ditata dengan sangat baik dengan
membagi pasukan menjadi 2 sentral, Pasukan Reguler dan Pasukan
Cadangan/Siaga (Rakyat biasa yg siap dimobilisasi bila kerajaan akan
berperang) . Pasukan Reguler Sassanid berjumlah 200.000 tentara
sedangkan Pasukan cadangan berjumlah lebih dari 1.000.000 orang.
Sassanid juga memiliki unit khusus yaitu pasukan Gajah (War Elephant),
pasukan ini sering menjadi penentu kemenangan Sassanid dalam berperang.
Vikings
Viking
- peneror di Eropa. Prajurit paling ditakuti dunia kuno. Mereka
meneror Eropa dengan serangan mereka dan merampok. Mereka ganas dalam
pertempuran dan menggunakan senjata yang sesuai tinggi badan mereka.
Mereka besar dan sesuai menggunakan kapak mereka, pedang, dan tombak.
Mereka ahli dalam menaklukkan kota. Bahkan agama mereka hanyalah perang
dan mereka percaya bila kau mati dalam suatu perang, kau akan hidup di
tengah perang yg tak akan usai. Mereka semua akan menjadi tentara yg
anda inginkan, terbukti dari kehebatan mereka dalam menghancurkan
target mereka. Di sisi lain, mereka juga adalah pedagang yg baik
sehingga mereka juga membawa banyak kebaikan ke Eropa.
Knight
Knights
adalah pejuang besar yang mengenakan baju pelindung di seluruh tubuh.
Mereka adalah prajurit termahal, prajurit paling terlatih, dan memiliki
baju besi, senjata dan kuda untuk melaksanakan tugas yang diberikan
oleh Raja. Mereka adalah tentara yang sangat efektif yang telah
berlatih selama hidup mereka.
Samurai
Samurai
itu adalah ksatria dari Jepang dan tuan dari katana. Mereka adalah
tentara bersenjata berat tercakup dalam baju besi dan bersedia mati
untuk tuannya. Mereka memegang pedang paling tajam di dunia yang pernah
dilihat dan dengan mudah bisa memotong pria dalam dua kali gerakan.
Mereka juga master dari Yumi (busur) dan menjadi salah satu penembak
terbaik dunia. Mereka seperti prajurit profesional dan terlatih dan
berjuang keras untuk mendapatkan kehormatan. Karena kebiasaan kekerasan
yg mereka perbuat, para petani bangkit melawan mereka dan lahirlah
ninja.
Pasukan Hun dan Attila
Dibawah
pimpian Attila, bangsa Hun pernah mengobrak abrik Eropa dan menjadi
momok yg menakutkan bagi kerajaan Romawi, baik Romawi barat, maupun
romawi timur/Byzantium.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar