Senin, 02 Desember 2013

Klasifikasi IP ADDRES

TCP / IP
    - Untuk menjelaskan hubungan antara
 internet dengan TCP/IP, pertama kali harus memahami konsep protokol dan standar. 
   - Protokol adalah tata cara yang mengatur  proses komunikasi / pertukaran data dan informasi pada jaringan global
 internet.
   - Standar adalah keseragaman Hardware dan
 Software dari kompo-nen jaringan internet.
    - Bagian penting dari TCP/IP adalah pemahaman mengenai IP-Address.


IP - Address
-    Host/node yang dituju dalam suatu proses transmisi data pada jaringan
 internet, harus memiliki IP address yang jelas dan bersifat unik.
-    Perlu pengelolaan
 IP Address yang benar. 
-   
 IP Address menggunakan 32 digit biner, yang dibagi menjadi 4 kelompok masing-masing 8 digit biner.
XXXXXXXX    XXXXXXXX    XXXXXXXX    XXXXXXXX



KLASIFIKASI IP-Address
-  
 IP Address terdiri dari Nomor Network dan Nomor Host.
-   Klasifikasi
 IP Address dibagi dalam 4 kelas, yaitu :


Kelas A:
 
 1 bit kelompok pertama bernilai 0 , terdiri dari 8 bit untuk Nomor Network ( NetId ) dan 24 bit untuk Nomor Host  ( HostId).
0NNNNNNN.hhhhhhhh. hhhhhhhh. hhhhhhhh
Jadi untuk Network kelas A memiliki  nomor dari  00000000 (= 0)  sampai 01111111 (=127). Dengan demikian dapat dibentuk total sejumlah 128 buah Nomor Network kelas A yang tersedia, yang masing-masing dapat menampung 16.777.216 host ( 256 3 ).

Kelas B : 
 
2 bit kelompok pertama bernilai 10 , terdiri dari 16 bit untuk NetId dan 16 bit untuk HostId.
10NNNNNN. NNNNNNNN. hhhhhhhh. hhhhhhhh
Jadi untuk Network kelas B memiliki  nomor dari  10000000 (=128)  s.d. 10111111 (=191). Dengan demikian dapat dibentuk total 64x256 buah Nomor Network kelas B yang tersedia, yang masing-masing dapat menampung 65.536 host ( 2562 ).

Kelas C :
 
 3 bit kelompok pertama bernilai 110 , terdiri dari 24 bit untuk NetId dan 8 bit untuk HostId.
110NNNNN.NNNNNNNN. NNNNNNNN. hhhhhhhh
Jadi untuk Network kelas C memiliki  nomor dari  11000000 (=192)  s.d. 11011111 (=223). Dengan demikian dapat dibentuk  total 32x256x256 buah Nomor Network kelas C yang tersedia, yang masing-masing dapat menampung 256 host .

Kelas D :
 
 4 bit kelompok pertama bernilai 1110 , tidak terdapat pemisahan untuk NetId dan HostId. 
1110XXXX.XXXXXXXX.XXXXXXXX.XXXXXXXX
Khusus untuk kelas D digunakan untuk tujuan multicasting.  Jadi untuk Network kelas D memiliki  nomor awal dari  11100000 (=224)  s.d. 11101111 (=239). Dengan demikian dapat dibentuk total 16x256x256X256 multicast-Address. 

Kelas E : 
 
4 bit kelompok pertama bernilai 1111 , tidak terdapat pemisahan untuk NetId dan HostId. 
1111XXXX.XXXXXXXX.XXXXXXXX.XXXXXXXX
Kelas E disisakan untuk pengunaan khusus (kepentingan riset). Jadi untuk Network kelas E ini memiliki  nomor awal dari  11110000 (=240)  s.d. 11111111 (=255). Dengan demikian dapat dibentuk total 16x256x256x256 buah IP-Address cadangan untuk keperluan riset.


Ada beberapa IP-Address dari kelas A, B dan C yang digunakan untuk alamat khusus, yaitu sbb. :
Special IP-Address.
Special Address    Bit Network    Bit Host    Contoh
Network Address    Spesifik    0 semua    172.124.0.0
Broadcast Address    Spesifik    1 semua    172.124.255.255
Subnet Mask    1 semua    0 semua    255.255.0.0


NETWORK ADDRESS  &  BROADCAST ADDRESS

NETWORK ADDRESS

Network Address ditentukan dengan memberikan nilai 0 untuk semua bit HOST.
 
Contohnya  : 
 IP Address suatu Host adalah  200.202.42.5 maka Network Address-nya adalah  200.202.42.0
Seluruh Host pada Network yang sama akan memiliki Network Address yang sama.

BROADCAST ADDRESS

Broadcast Address adalah alamat untuk mengirim informasi keseluruh Host dalam suatu Network.  Broadcast Address ditentukan dengan memberikan nilai 1 untuk semua bit HOST.
 
Contohnya  : 
 IP Address suatu Host adalah  200.202.42.5 maka Broadcast Address-nya adalah 200.202.42.255
Seluruh Host pada Network akan memiliki Broadcast Address yang sama.


NETMASKING
Untuk memisahkan bit Network dengan bit Host pada
 IP Address, maka diciptakan default mask (netmask) dengan cara merubah bit Network dengan bit 1 dan merubah bit Host dengan bit 0, sehingga klasifikasi dari IP Address terlihat lebih jelas.


Proses Netmasking  IP-Address.
Klasifikasi   
 IP Address         Netmask
Kelas - A    0NNNNNNN.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh
11111111 .     00000000.00000000.00000000   
 
255.0.0.0

Kelas - B    10NNNNNN.NNNNNNNN.hhhhhhhh.hhhhhhhh
11111111 .    11111111 .      00000000.00000000   
 
255.255.0.0

Kelas - C    110NNNNN.NNNNNNNN.NNNNNNNN.hhhhhhhh
11111111 .   11111111 .      11111111 .      00000000   
 
255.255.255.0

Hasil Netmasking
 IP Address ini umumnya disebut Subnetmask, dan biasanya jumlah bit 1 hasil Netmasking ini disertakan pada IP-Address. Contohnya :
10.0.0.5 / 8              =   10 . 0 . 0 . 5           255 . 0 . 0 . 0
154.16.0.1 / 16         =   154 . 16 . 0 . 3       255 . 255 . 0 . 0
192.168.1.3 / 24      =   192 . 168 . 1 . 3     255 . 255 . 255 . 0

M A C  –  A d d r e s s

Setiap perangkat penunjang jaringan komputer memiliki address yang unik, yang disebut MAC (Media
 Access Control) Address dalam bentuk 48 bit, dimana 24 bit pertama menunjukkan nama perusahaannya (vendor). Untuk mempermudah penulisan, angka MAC-Address dibagi menjadi 6 kelompok (terdiri 8 bit) yang ditulis dalam bentuk hexadecimal.  Contohnya : 00–00–21-D8–24-DF.  Contoh vendor terkenal bisa dilihat pada Tabel dibawah ini : 

Daftar vendor terkenal untuk perangkat jaringan.
 

Nomer kode    Nama vendor    Nomer kode    Nama vendor
00:00:0C    Sisco System    08:08:08    3COM
00:00:1B    Novell    08:00:07   
 Apple Computer
00:00:AA    Xerox    08:00:09   
 Hewlett Packard
00:00:4C    NEC    08:00:20   
 Sun Microsystems
00:00:74    Ricoh    08:00:2B    DEC
08:00:5A    IBM    dst.    dst.


Untuk melihat MAC-Address ketikkan ipconfig  /all   melalui menu :
 
START -> RUN : command   (modus DOS)
 
IP-Address untuk Host berupa PC yang merupakan anggota dari jaringan komputer, dituliskan dalam bentuk 32 bit, yang dibagi menjadi 4 kelompok (8 bit) dan dituliskan dalam bentuk decimal. IP-Address dapat ditentukan dengan 2 cara, yaitu dengan cara static dan cara dynamic. Cara Static adalah penentuan IP-Address dari Host yang di-set secara langsung oleh operator/user, dan tidak akan berubah setiap saat (permanen). Cara Dynamic adalah penentuan IP-Address dari Host diatur langsung oleh Operating System
 Serversecara random melalui fasilitas DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) pada waktu booting. Dynamic IP-Address di-set oleh system jika Host belum memiliki Static IP-Address, dimana  IP-Address ini diperlukan oleh jaringan untuk koneksi ke jaringaninternet.
Kenyataannya setiap
 Server boot-up dan fasilitas DHCP diaktifkan, secara random Host yang belum memiliki Static IP-Address akan di-set IP-address-nya. Jadi Dynamic IP-Address Host pada jaringan selalu berubah. Karena setting IP-Address untuk beberapa Host dilakukan secara random, maka kadang-kadang bisa terjadi konflik IP-address. IP-Address pada hakekatnya memandu untuk menentukan Nomor Network, Nomor Host, Network Address, Broadcast Address dan Subnet Mask (untuk Subnetwork). 

Manajemen Organisasi untuk IP-Address
Infrastruktur  jaringan di
 internet maupun intranet harus memiliki IP-Address yang unik (tunggal). IP-Address di internet dikelola oleh badan international IANA (International Assigned NumbersAuthority). Secara regional di kawasan Asia Pasifik dikelola oleh APNIC (Asia Pacific Network Information Center) yang berkedudukan di Australia. Instansi yang berkepentingan termasuk ISP merupakan angota dari APNIC. 

APNIC bertugas membagi blok nomor IP dan nomor Autonomous System (AS) kepada para ISP di kawasan Asia Pasifik, serta mengelola Authoritative
 Registration Server. Secara global IANA mengelompokkan IP-Address yang dinyatakan ‘private’, artinya digunakan hanya untuk kalangan sendiri dan tidak berlaku diinternet, yaitu untuk IP-Address dari : 
-   Kelas-A  :   10.0.0.0         sampai dengan   10.255.255.255
-   Kelas-B  :   172.16.0.0     sampai dengan   172.31.255.255
-   Kelas-C  :   192.168.0.0   sampai dengan   192.168.255.255
Penggunaan IP-Address di atas tidak semuanya dapat digunakan untuk alamat Host, melainkan sebagian ada yang digunakan untuk Network Address, Broadcast Address dan untuk keperluan Netmasking.
 
Penggunaan IP-Address untuk kelas-D dan kelas-E tidak dibahas di sini, karena untuk kedua kelas IP-Address tesrebut digunakan untuk keperluan khusus tanpa memilah-milah bit Network dan bit Host, yang digunakan untuk Multicasting (kelas-D) dan IP-Address cadangan untuk penelitian (kelas-E).
IP-Address yang dikelola saat ini adalah IP-Address versi 4 (IPv4) yang menggunakan 32 bit, dan pengembangan selanjutnya APNIC mengelola IP-Address versi 6 (IPv6) yang menggunakan 128 bit. Selain itu APNIC memberi-kan policy assignment maupun strategi untuk proses transisi dari IPv4 ke IPv6. Masih membutuhkan waktu agak lama bagi IPv6 untuk bisa diterima dan diadopsi oleh masyarakat internet, mengingat terlalu banyaknya jumlah bit yang digunakan untuk IP-Address.


IPv6 – Address
Internet Protocol Version-6 (IPv6) disebut juga sebagai Next Generation Internet Protocol (IPng). IPv6 ini didesain dan direkomendasikan oleh IETF (Internet Engineering Task Force) untuk menggantikan keberadaan IPv4 yang ketersediaannya untuk internet saat ini semakin berkurang.
 
Addressing Bit yang digunakan pada IPv6 adalah 128 bit, yang terbagi atas 8 kelompok yang masing-masing terdiri dari 16 bit yang dipisahkan dengan tanda titik (“ : ”). Untuk mempersingkat dan memudahkan penulisan address dalam IPv6 ini umumnya dengan menggunakan Heksadesimal. Dengan demikian jumlah  IP-Address yang dapat dibentuk adalah 2128 atau sebanyak 3,4 x 1038 atau tepatnya sebanyak 340.282.366.920.938.463.463.374.607.431.768.211.456 buah IP-Address.
 
Sudah dipastikan bahwa IPv6 dapat mengatasi sejumlah masalah yang dihadapi oleh IPv4, seperti keterbatasan alokasi address dan proses transmisi data dengan menggunakan MAC-Address, selain itu juga dapat meningkatkan kemampuan dalam hal proses routing dan auto-configuration jaringan. Proses transisi yang merupakan peralihan dalam penggunaan IPv4 ke IPv6 akan berlangsung dalam beberapa tahun mendatang. IPv6 bisa diinstall seperti software upgrading pada umumnya (misalnya upgrading untuk software Operating System). IPv6 menggunakan mekanisme transisi yang memudahkan user untuk mengadopsi dan membangun aplikasi pada IPv6, serta memiliki interoperability antara IPv4 dengan IPv6 yang cukup baik. Pada dasarnya IPv6 tidak hanya sekedar menggantikan fungsi dari IPv4 dan MAC-Address, namun lebih jauh dari itu penggunaannya adalah untuk diimplementasikan pada berbagai perangkat keras yang terkoneksi ke jaringan global internet, seperti misalnya Telepon Cellular (GSM, CDMA), Telepon standard, Radio, Televisi, Peralatan Industri dan peralatan elektronik lainnya. Arsitektur Addressing pada IPv6 yang mengunakan 128 bit ini, dibagi menjadi 3 tipe, yaitu :

1.  Unicast adalah identifikasi untuk address tunggal.
2.  Anycast adalah identifikasi untuk sekelompok address.
3.  Multicast adalah identifikasi untuk banyak kelompok address.

Aturan Penulisan IP-Address pada IPv6.
Pada IPv6 addressing dengan 128 bit dibagi menjadi 8 kelompok masing-masing 16 bit, yang masing-masing kelompok bit ini dikonversikan kedalam 4 digit angka heksdesimal yang dipisahkan dengan tanda “ : “, contohnya :
21DA : 00D3 : 0000 : 2F3B : 02AA : 00FF : FE28 : 9C5A

Untuk memudahkan penulisan, angka 0 (nol) disebelah kiri bisa dihilangkan, tetapi setiap ruas minimal menampung satung angka heksa desimal, sehingga alamat IPv6 diatas menjadi :
21DA : D3 : 0 : 2F3B : 2AA : FF : FE28 : 9C5A

Untuk menyingkat penulisan IPv6-Address bisa juga dilakukan dengan pemadatan angka nol (heksa) dengan tanda “ :: “, contohnya :
2F3B : 2AA : FF : 0 : 0 : 0 : 0 : FE28 
 
dipadatkan menjadi : 2F3B : 2AA : FF :: FE28
FE07 : 50 : 0 : 0 : 0 : 0 : 0 : 0 : 2   dipadatkan menjadi : FE07 : 50 :: 2

Untuk mengetahui berapa jumlah bit nol  yang dipadatkan, bisa dilakukan dengan menggunakan rumus :   ( 8 – n ) x 16
 
dimana n adalah jumlah kelompok angka heksa yang masih ada, sebagai contoh misalnya untuk kasus diatas adalah :  2F3B : 2AA : FF :: FE28
jumlah bit nol yang dipadatkan adalah : (8-4) .16  =  64.
Untuk address FE07 : 50 :: 2  jumlah bit nol yang dipadatkan (8-3) .16  =  80

Bentuk Alternatif gabungan IPv6 dan IPv4 untuk Addressing.

Alternatif lain untuk penulisan addressing pada masa transisi dari IPv4 ke IPv6 ini adalah menggabungkan angka IP-Address IPv4 dalam desimal, yang dilengkapi dengan penulisan penambahan angka heksa dari IPv6 agar terpenuhi format penulisan IP-Address dalam bentuk IPv6. Dengan demikian perubahan format Addressing dari IPv4 ke IPv6 adalah :
X : X : X : X : X : X : D . D . D . D
X menyatakan angka heksa yang mewakili 16 bit dari IPv6, dan D menyatakan angka desimal yang mewakili 8 bit dari IPv4. Contohnya :
IP-Address dalam format IPv4 : 192.168.45.27,  dalam format IPv6 menjadi : 
 
0 : 0 : 0 : 0 : 0 : 0 : 192 . 168 . 45 . 27
Dengan pemadatan angka nol, menjadi :   :: 192 . 168 . 45 . 27
Namun penulisan dalam format IPv6 biasanya dalam bentuk Heksa-desimal, se-hingga penulisan IP-Address di atas perlu dikonversikan lagi ke dalam bentuk Heksa-desimal. Dengan demikian penulisan IP-Address di atas dalam format IPv6 menjadi :      :: C0 : A8 : 2D : 1B

Tidak ada komentar:

Posting Komentar