Sabtu, 09 Maret 2013

Fenomena Alam Dan Waktu Shalat

Sebuah buku ilmiah keagamaan yang cukup memikat hati dari hamparan ‘buku laris’ di pelatar toko buku karya Prof. DR. Ir. H. Osly Rachman, MS berjudul  “THE SCIENCE OF SHALAT” yang diterbitkan Qultummedia telah membawa semangatku memahami betapa besarnya hikmah shalat tepat waktu. Ternyata perpindahan waktu shalat adalah bagian dari kekuasaan Allah swt yang mempunyai hikmah dan keajaiban alam pada setiap detiknya. Setiap peralihan waktu sholat secara bersamaan telah terjadi perubahan energi alam yang dapat diukur dan dapat dirasakan melalui perubahan warna alam. Nah, aku teringat sebuah lagu 'sanja kuning' yang bermakna pantangan sehingga pada posting berikut kupaparkan beberapa rahasia alam kalau kita sempat shalat tepat waktu.

 SUBUH
Pada waktu subuh alam berada dalam spectrum warna biru muda yang bersesuaian dengan frekuensi  tiroid (kelenjar gondok). Dalam fisiologi, tiroid memiliki pengaruh terhadap sistem metabolisme tubuh manusia. Warna biru muda juga mempunyai rahasia tersendiri berkaitan dengan rezeki dan cara berkomunikasi. Ketika adzan subuh berkumandang, tenaga alam ini berada pada tingkatan optimum yang kemudian diserap oleh tubuh terutama pada waktu ruku` dan sujud. Kerugian bagi yang masih tidur pulas pada waktu subuh karena akan kehilangan kesempatan mendapat semangat baru untuk mencari rezeki dan berkomunikasi. Hal ini terjadi karena tiroid tidak dapat menyerap tenaga biru muda di alam ketika ruh dan jasad masih lelap tertidur.
DZUHUR
Warna alam pada saat memasuki waktu dzuhur bernuansa menguning yang berpengaruh terhadap perut dan sistem pencernaan manusia. Warna kuning keemasan ini juga memiliki pengaruh terhadap hati. Selain itu warna kuning ini juga mempunyai rahasia yang berkaitan dengan perasaan dan keceriaan seseorang. Jadi, kerugian yang besar bagi yang melewatkan sholat Dzuhur karena akan berakibat gangguan pada sistem pencernaan serta berkurang keceriaan.
 ASHAR
Warna alam pada waktu Ashar berubah menjadi oranye. Aroma warna orange ini berpengaruh terhadap kondisi prostate, uterus, ovary, testis dan sistem reporduksi. Warna oranye pada waktu dzuhur juga mempengaruhi kreativitas seseorang sehingga kerugian bagi yang kerap tertinggal shalat Ashar karena akan menurun daya kreativitasnya. Selain itu, organ reproduksi juga akan kehilangan energi positif dari warna alam oranye tersebut.
MAGHRIB
Menjelang senja terlihat warna alam berubah menjadi merah. Hal ini terjadi karena waktu Maghrib tiba terjadi spectrum warna alam selaras dengan frekuensi jin dan iblis. Pada waktu ini jin dan iblis amat bertenaga karena memiliki resonansi bersamaan dengan warna alam. Jika sedang dalam perjalanan hendaklah berhenti untuk mengerjakan sholat Maghrib. Hal ini lebih baik karena pada waktu maghrib, banyak interfernsi atau tumpang tindihnya dua atau lebih gelombang yang berfrekuensi sama sehingga penglihatan terkadang kurang tajam oleh adanya fatamorgana.
ISYA
Suasana alam berubah menjadi warna nila dan selanjudnya menjadi gelap. Waktu Isya` menyimpan rahasia ketentraman dan kedamaian yang frekuensinya sesuai dengan sistem kontrol otak. Kerugian bagi yang melewati waktu shalat Isya karena sering merasa gelisah. Jika waktu Isya usai dan alam mulai diselimuti kegelapan hendaknya segera mengistirahatkan tubuh dengan tidur. Pada saat malam kondisi jiwa berada pada gelombang Delta dengan frekuensi di bawah 4 Hz pada seluruh sistem tubuh sehingga kondisi fisik memasuki waktu istirahat.
 TAHAJUD
Selepas tengah malam kembali suasana alam bersinar dengan warna putih, merah jambu, dan kemudian ungu. Perubahan warna ini selaras dengan frekuensi kelenjar Pineal (otak kecil), kelenjar Pituitary (bawah otak), thalamus dan hypothalamus. Maka kita sepatutnya bangun dari tidur kemudian sangat baik jika mengerjakan sholat tahajud. (thalamus pusat integrasi dan saluran sensori ke cortex serta cerebellum atau pengatur koordinasi gerak sementara hypothalmus pengatur syaraf, hormon, pembangun hasrat dan temperatur tubuh)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar