Rabu, 06 Maret 2013
Cara untuk mutusin pacar
Pasti ada alasan yang membuat anda ingin mengakhiri hubungan anda sama si dia. Apapun alasan yang menyebabkan putus hubungan yang muncul secara tiba-tiba dan rasanya telah dipertimbangkan secara matang, alangkah lebih baik jika anda berusaha untuk memutuskan si doi secara baik-baik. Jika awal hubungan anda di jalin secara baik-baik, maka anda juga harus mengakhirinya secara baik-baik.
Merasa tidak cocok, sering cek cok, merasa jenuh, dapat gebetan baru, atau apapun alasannya, memutuskan hubungan dengan si doi secara baik-baik sebenarnya tidaklah mudah. Apalagi, pada kenyataannya banyak yang melakukan hal ini secara tidak beretika. Ya, sedikit banyaknya mutusin doi dengan cara yang tidak seharusnya dilakukan. So, untuk menghindari hal-hal yang menyebabkan hubungan anda semakin buruk setelah putus tidak ada cara lain selain mengakhiri hubungan tersebut dengan cara baik-baik dan beretika. Simak tips mutusin si dia berikut ini :
1. Berikan sebuah tanda
Tanda adalah sebuah petunjuk, sebuah isyarat, atau sebuah gambaran yang bisa di nilai secara tidak langsung atau logika. Jadi, langkah awalnya adalah mencoba memperlihatkan tanda-tanda bahwa anda ingin mengakhiri hubungan sama si dia. Contohnya seperti melakukan hal-hal yang tidak biasa anda lakukan, bahkan 180 derajat berubah. Tapi perlu di ingat, hal ini bukanlah menunjukkan sikap yang mengarah kepada hal yang negatif. Tetapi lebih cenderung kepada hal-hal yang biasanya anda lakukan sama doi, tetapi anda justru sering melupakannya. Misalnya, tidak sms/tlf doi pada saat sebelum tidur malam, tidak menanyakan kabar, dsb. Dimana semua hal tersebut yang biasanya anda lakukan. Intinya, bangunlah sebuah hal yang membuat doi curiga.
2. Buatlah sebuah janji untuk bertemu dengannya
Poin ini sebenarnya merupakan hal utama yang harus dilakukan jika anda ingin memutuskan si doi. Bertemu secara langsung dan bicarakan padanya mengenai tujuan anda saat itu. Jangan pernah anda mengakhiri hubungan anda secara tidak langsung. Misalnya melalui telfon apalagi sms. Tapi cobalah untuk berjiwa besar, sportif, dan luangkan waktu untuk bisa mengatakannya secara langsung sama doi. Ajaklah dia ke tempat yang menurut anda cocok untuk melewati moment tersebut.
3. Berikan alasan yang tepat
Berikanlah alasan yang menurut anda tepat pada saat anda mutusin dia. Sekalipun menurut anda alasannya klasik, tidak masalah. Dengan begitu dia bisa memahami apa yang ada sebenarnya dalam fikiran anda, atau sedikit banyaknya memahami alasan putus hubungan terhadap dirinya. “Saya ingin fokus kuliah”, “Saya ingin fokus terhadap karir”, “Saya ingin sendiri dulu..”, bla bla bla. Sekalipun terdengar klasik, namun jika anda menyampaikannya dengan benar, dia pasti memposisikan dirinya sendiri untuk mencoba mengerti.
4. Berikan jawaban yang tepat
Ada alasan, jangan lupa persiapkan jawaban. Kenapa? Hal ini untuk mengantisipasi jika seandainya doi memiliki sebuah toleransi atau solusi dari alasan ingin putus yang anda katakan padanya. “Saya ingin fokus kuliah..”, so, persiapkanlah jawaban yang menurut anda benar dan menunjukkan tidak ada solusi lain selain apa yang anda katakan, yaitu putus.
Misalnya, “Saya ingin fokus kuliah..”, persiapkanlah jawaban untuk pertanyaan “Tapi gimana kalau kita mengurangi frekuensi ketemuannya??”, atau “Apakah selama ini hubungan kita mengganggu kuliah kamu?”, dll. Intinya, ketika anda ingin memutuskan dia, sementara dia tidak ingin putus dengan anda, berikanlah jawaban yang tepat dari alasan yang telah anda katakan padanya.
5. Tetap bersikap tenang, jangan terbawa situasi
Setelah semuanya selesai, dan hubungan pun berakhir, jangan terbawa situasi. Sedih, kecewa, marah, senang, apapun respon si doi jangan ditanggapi dengan emosional. Tetapi balaslah dengan sikap yang rasional. Karena pada saat ini anda akan dihadapkan dengan masa-masa peralihan, apalagi jika anda mutusin si dia tidak dengan hati yang bulat (ragu-ragu). Tangisannya, amarahnya, kekecewaanya, bahasa tubuhnya, gambaran wajahnya ketika itu bisa saja merubah anda untuk menarik kembali ucapan yang telah anda katakan. “Menjalani hubungan karena perasaan iba bukanlah sebuah hal bijaksana, karena sebenarnya anda sedang menusuknya dengan sebuah belati tajam berulang-ulang kali..”. so, everything it’s gonna be ok if your logic become a guide for better way at this time. Sebaliknya, kalau si doi keliatannya biasa-biasa aja, atau justru kaya’nya terlihat senang, “Keep calm, and be your self”.
6. Jangan putus hubungan pertemanan
Meskipun sebenarnya ini adalah poin tambahan, tapi nggak ada salahnya jika anda tetap berhubungan dengan mantan pacar. Sebatas say hello, toh dengan begitu anda akan terlihat lebih bijaksana dan biasanya doi akan merasa dihargai dengan sikap anda tersebut. Karena pada intinya, putus hubungan dengan pacar bukanlah berarti putus silaturahmi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar